Pertemuan 3
Pada kenyataannya tidak semua
sistem operasi mempunyai struktur yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz,
Peter Galvin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai
komponen sebagai berikut:
·
Managemen Proses.
·
Managemen Memori Utama.
·
Managemen Secondary-Storage.
·
Managemen Sistem I/O.
·
Managemen Berkas.
·
Sistem Proteksi.
·
Jaringan.
·
Command-Interpreter system.
Proses adalah keadaan ketika sebuah
program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya
untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU
time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti:
·
Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
·
Menunda atau melanjutkan proses.
·
Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
·
Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
·
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
Managemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal
sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte,
yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses
datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat
penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang
begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen memori seperti:
·
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan
dan siapa yang menggunakannya.
·
Memilih program yang akan di-load ke memori.
·
Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai
kebutuhan.
Managemen Secondary-Storage
Data yang disimpan dalam memori
utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk
meyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan secondary-storage yang
bersifat permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk,
disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management seperti: free-space
management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
Managemen Sistem I/O
Sering disebut device
manager. Menyediakan "device driver" yang umum sehingga
operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh:
pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk,
CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk
sistem I/O:
·
Buffer: menampung sementara data dari/
ke perangkat I/O.
·
Spooling: melakukan penjadualan pemakaian
I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
·
Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi
"rinci" untuk perangkat keras I/O tertentu.
Managemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi
yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat
mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem
operasi bertanggung-jawab:
·
Pembuatan dan penghapusan berkas.
·
Pembuatan dan penghapusan direktori.
·
Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
·
Memetakan berkas ke secondary storage.
·
Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme
untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke
sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus:
·
membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang
belum.
·
specify the controls to be imposed.
·
provide a means of enforcement.
Jaringan
Sistem terdistribusi adalah
sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap
prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui
jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam
sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan:
·
Computation speed-up.
·
Increased data availability.
·
Enhanced reliability.
Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi
dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan
mengartikan control statements umumnya disebut: control-card
interpreter, command-line interpreter, danUNIX shell. Command-Interpreter
System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi
yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang
ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based(touch),
dan lain-lain.
Layanan Sistem Operasi
Eksekusi program adalah kemampuan
sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan program.
Operasi I/O: pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya
perangkat keras, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk melakukan
operasi I/O atas nama pengguna. Sistem manipulasi berkas dalah kemampuan
program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis, membuat, and menghapus
berkas). Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi antar dua atau lebih
proses yang berada pada satu komputer (atau lebih). Deteksi error adalah
menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error", perangkat
keras mau pun operasi.
Efesisensi penggunaan sistem:
·
Resource allocator adalah
mengalokasikan sumber-daya ke beberapa pengguna atau job yang
jalan pada saat yang bersamaan.
·
Proteksi menjamin akses ke sistem sumber daya dikendalikan (pengguna
dikontrol aksesnya ke sistem).
·
Accounting adalah merekam kegiatan
pengguna, jatah pemakaian sumber daya (keadilan atau kebijaksanaan).
System Calls
System call menyediakan interface antara program (program pengguna yang
berjalan) dan bagian OS. System call menjadi jembatan antara
proses dan sistem operasi. System call ditulis dalam
bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat
mengendalikan mesin (C). Contoh: UNIX menyediakan system call: read,
write => operasi I/O untuk berkas.
Sering pengguna program harus
memberikan data (parameter) ke OS yang akan dipanggil. Contoh pada UNIX:
read(buffer, max_size, file_id);
Tiga cara memberikan parameter
dari program ke sistem operasi:
·
Melalui registers (sumber daya di CPU).
·
Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan
alamat table tsb ditunjuk oleh pointer yang disimpan di
register.
·
Push (store) melalui
"stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada stack tsb.
Mesin Virtual
Sebuah mesin virtual (Virtual
Machine) menggunakan misalkan terdapat sistem program => control program
yang mengatur pemakaian sumber daya perangkat keras. Control program =
trap System call + akses ke perangkat keras. Control program
memberikan fasilitas ke proses pengguna. Mendapatkan jatah CPU dan memori.
Menyediakan interface "identik" dengan apa yang
disediakan oleh perangkat keras => sharing devicesuntuk berbagai
proses.
Mesin Virtual (MV) (MV) =>
control program yang minimal MV memberikan ilusi multitasking:
seolah-olah terdapat prosesor dan memori ekslusif digunakan MV. MV memilah
fungsi multitasking dan implementasiextended machine (tergantung
proses pengguna) => flexible dan lebih mudah untuk pengaturan. Jika setiap
pengguna diberikan satu MV => bebas untuk menjalankan OS (kernel) yang
diinginkan pada MV tersebut. Potensi lebih dari satu OS dalam satu komputer.
Contoh: IBM VM370: menyediakan MV untuk berbagai OS: CMS (interaktif), MVS,
CICS, dll. Masalah: Sharing disk => OS mempunyai sistem berkas yang mungkin
berbeda. IBM: virtual disk (minidisk) yang dialokasikan untuk pengguna melalui
MV.
Konsep MV menyediakan proteksi
yang lengkap untuk sumberdaya sistem, dikarenakan tiap MV terpisah dari MV yang
lain. Namun, hal tersebut menyebabkan tidak adanya sharing sumberdaya
secara langsung. MV merupakan alat yang tepat untuk penelitian dan pengembangan
sistem operasi. Konsep MV susah untuk diimplementasi sehubungan dengan usaha
yang diperlukan untuk menyediakan duplikasi dari mesin utama.
Perancangan Sistem dan Implementasi
Target untuk pengguna: sistem operasi
harus nyaman digunakan, mudah dipelajari, dapat diandalkan, aman dan cepat.
Target untuk sistem: sistem operasi harus gampang dirancang, diimplementasi,
dan dipelihara, sebagaimana fleksibel, error, dan efisien.
Mekanisme dan Kebijaksanaan:
·
Mekanisme menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu kebijaksanaan
memutuskan apa yang akan dilakukan. Pemisahan kebijaksanaan dari mekanisme
merupakan hal yang sangat penting; ini mengizinkan fleksibilitas yang tinggi
bila kebijaksanaan akan diubah nanti.
·
Kebijaksanaan memutuskan apa yang akan dilakukan.
Pemisahan kebijaksanaan dari
mekanisme merupakan hal yang sangat penting; ini mengizinkan fleksibilitas yang
tinggi bila kebijaksanaan akan diubah nanti.
Implementasi Sistem biasanya
menggunakan bahas assembly, sistem operasi sekarang dapat ditulis
dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi. Kode yang ditulis dalam bahasa
tingkat tinggi: dapat dibuat dengan cepat, lebih ringkas, lebih mudah
dimengerti dan didebug. Sistem operasi lebih mudah dipindahkan ke perangkat
keras yang lain bila ditulis dengan bahasa tingkat tinggi.
System Generation (SYSGEN)
Sistem operasi dirancang untuk
dapat dijalankan di berbagai jenis mesin; sistemnya harus di konfigurasi untuk
tiap komputer. Program SYSGEN mendapatkan informasi mengenai konfigurasi khusus
dari sistem perangkat keras.
·
Booting: memulai komputer dengan me-load kernel.
·
Bootstrap program: kode yang disimpan di code ROM
yang dapat menempatkan kernel, memasukkannya kedalam memori, dan memulai
eksekusinya.
ARSITEKTUR SISTEM OPERASI
Arsitektur
perangkat lunak adalah struktur-struktur yang menjadi landasan untuk menentukan
keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, cara komponen-komponen saling
berinteraksi dan organisasi komponen-komponen dalam membentuk perangkat lunak. Arsitektur
sistem operasiadalah arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam
membangun perangkat lunak sistem operasi.
Arsitektur
sistem operasi yang terkenal antara lain :
1.
Sistem monolitik
2.
Sistem berlapis
3.
Sistem client / server
4.
Sistem mesin maya
5.
Object Oriented System/ Sistem berorientasi objek
1.
Sistem monolitik
Operating System/ Sistem operasi merupakan kumpulan prosedur bahwa
prosedur-prosedur di dalamnya dapat saling memanggil apabila perlu. Semua
layanan yang disediakan sistem operasi berisi karnel. Seluruh komponen sistem
operasi berada di satu ruang alamat.
Kelemahan :
·
Karena tidak dapat dipisahkan dan dilokalisasikan maka pengujian dan
penghilangan kesalahan sulit, namun praktik pemrograman yang berdisiplin bagus
dapat mempermudah pengembangan.
·
Dalam menyediakan fasilitas pengamanan tergolong sulit
·
Pemborosan apabila setiap komputer harus menjalankan kernelmonolitik
sangat besar sementara sebetulnya tidak membutuhkan semua layanan yang telah
disediakan kernel. Tidak fleksibel.
·
Mengakibatkan matinya seluruh sistem karena kekeliruan pemrograman di
satu bagian kernel
Keunggulan :
·
Layanan dapat dilakukan sangat
cepat karena ada di suatu ruang alamat
2.
Sistem berlapis
Operating System/ Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasarkan
lapisan-lapisan , dalam hal ini lapisan-lapisan bawah memberi layanan untuk
lapisan lebih atas. Masing-masing lapisan di satu ruang alamat tersendiri.
Sistem operasi berlapis yang pertama kali memakai sistem berlapis THE. THE dibuat
oleh Dijkstra dan mahasiswa-mahasiswanya. Sistem berlapis bertujuan untuk
mengurangiimplementasi sistem operasi dan kompleksitas rancangan. Tiap
lapisan memiliki antarmuka dan fungsional masukan – keluaran dengan 2
lapisan bersebelahan dengan terdefinisi baik.
Kelemahan :
Fungsi – fungsi sistem operasi yang harus diberikan ke masing-masing
lapisan harus dilakukan secara hati-hati.
Keunggulan :
Sistem berlapis memiliki semua keunggulan rancangan yang modular, yaitu
sistem terbagi dalam beberapa modul. Masing-masing lapisan atau modul itu dapat
dirancang, dikode, dan diuji secar independen. Pendekatan berlapis
menyederhanakan rancangan, spesifikasi, dan implementasi sistem operasi.
3.
Sistem client / server
Sistem operasi merupakan kumpulan proses, dalam hal ini proses-proses
dikategorikan menjadi server dan client.
Server danclient berinteraksi, saling melayani
yaitu :
·
Server adalah
proses yang menyediakan layanan
·
Client adalah proses yang memerlukan / meminta
layanan
Kelemahan :
·
Layanan dilakukan secara lambat karena harus melalui pertukaran pesan
·
Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck
Kelebihan :
·
Pengembangan dapat dilakukan secara modular
·
Kesalahan (bugs) di satu sub sistem (diimplementasikan sebagai satu
proses tersendiri) tidak merusak sub sistem-sub sistem lain sehingga tidak
mengakibatkan satu sistem mati secara keseluruhan.
4.
Sistem mesin maya
Awalnya struktur ini membuat seolah-olah semua pemakai mempunyai seluruh
komputer sendirian. Teknik yang digunakan adalah degnan atas pemroses yang
digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi banyak mesin nyata. Mesin maya
hasil simulasi digunakan pemakai. Mesin maya ini merupakan tiruan seratus
persen atas mesin nyata. Satu pemakai diberi satu mesin maya. Semua pemakai
diberi ilusi mempunyai satu mesin nyata(maya) yang sama-sama canggih.
Kelemahan :
Implementasi yang efisien merupakan masalah yang sulit karena sistem menjadi
besar dan kompleks
Keunggulan :
Sistem mesin maya memberikan fleksibilitas tinggi sehingga sampai
memungkinkan sistem operasi-sistem operasi berbeda dapat dijalankan di mesin
maya – mesin maya berbeda oleh pemakai-pemakai yang berbeda.
5.
Sistem berorientasi objek
Sistem
operasi yang merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem
operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai
objek-objek. Sistem operasi yang diinstruksikan berdasarkan paradigma objek disebut
sistem operasi berorientasi objek. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengadopsi
keunggulan teknologi berorientas objek.
Pertemuan
4-6
PENJADWALAN
PROCESSOR
1.
Istilah-istilah
dan Konsep-konsep Penjadwalan
- Bagian sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut scheduler.
- Algoritma yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
- Kriteria baik tidaknya suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:
1.
Fairness
2.
Efficiency
3.
Response Time
4.
Turnaround Time
5.
Throughput
- Penjadwalan Proses
–
Antrian
–
Prioritas
–
Preempsi
- Jangka penjadwalan
–
pendek
–
madya
–
panjang
- Tujuan penjadwalan:
–
pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
–
memaksimumkan throughput
–
memaksimumkan pemakaian prosesor
–
meminimumkan waktu tunggu (overhead)
–
pemakaian sumber daya seimbang
–
tidak terjadi penundaan waktu tak hingga
–
kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih dahulu
- Perhitungan kerja prosesor
t
= lama proses pada prosesor
T = lama
tanggap pada prosesor
Waktu sia-sia (waktu antri) = T –
t
Rasio tanggap Rt = t / T
Rasio Penalti Rp = T/t
Penjadwalan Prosesor
- Penjadwalan satu tingkat
–
Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
–
Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
–
Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP)
–
Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (RPTD)
–
Putar Gelang (PG)
–
Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
- Penjadwalan multi tingkat
–
Antrian multitingkat
–
Antrian multitingkat berbalikan
–
2. Penjadwalan Satu Tingkat
·
Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Penjadualan ini murni antrian.
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama Proses
|
Saat Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
9
|
0
|
9
|
9
|
B
|
0
|
30
|
9
|
39
|
39
|
C
|
0
|
4
|
39
|
43
|
43
|
D
|
0
|
8
|
43
|
51
|
51
|
E
|
0
|
12
|
51
|
63
|
63
|
Jumlah
|
205
|
||||
Rerata
|
41
|
- Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served
(FCFS)
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama Proses
|
Saat Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
4
|
0
|
4
|
4
|
B
|
1
|
7
|
4
|
11
|
10
|
C
|
3
|
3
|
11
|
14
|
11
|
D
|
7
|
8
|
14
|
22
|
15
|
Jumlah
|
40
|
||||
Rerata
|
10
|
- Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Penjadualan ini adalah antrian
dengan prioritas, yang menjadi prioritas adalah proses yang terpendek
(tersingkat).
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Nama Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
A
|
0
|
8
|
C
|
6
|
3
|
B
|
4
|
5
|
E
|
14
|
4
|
C
|
6
|
3
|
B
|
4
|
5
|
D
|
9
|
8
|
A
|
0
|
8
|
E
|
14
|
4
|
D
|
9
|
8
|
- Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
8
|
0
|
8
|
8
|
C
|
6
|
3
|
8
|
11
|
5
|
B
|
4
|
5
|
11
|
16
|
12
|
E
|
14
|
4
|
16
|
20
|
6
|
D
|
9
|
8
|
20
|
28
|
19
|
Jumlah
|
50
|
||||
Rerata
|
10
|
- Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan ini dengan prioritas
dan preempsi
Proses yang terpendek bisa
didahulukan dengan cara membandingkan sisa waktu proses yang sedang
dilaksanakan dengan proses yang tiba, dan dapat menyebabkan proses yang sedang
berjalan terhenti untuk melaksanakan proses yang lebih pendek/singkat.
Nama Proses
|
Saat Tiba |
Lama Proses
|
A
|
0
|
8
|
B
|
2
|
5
|
C
|
4
|
7
|
D
|
5
|
1
|
Barisan saat
daftar Proses
Proses
|
Tiba
|
Proses
|
Mulai
|
Rampung
|
Tanggap
|
A
|
0
|
8
|
0
|
14
|
14
|
B
|
2
|
5
|
2
|
8
|
6
|
C
|
4
|
7
|
14
|
21
|
17
|
D
|
5
|
1
|
5
|
6
|
1
|
Jumlah
|
38
|
||||
Rerata
|
9.5
|
- Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap mendahulukan proses pendek
ditambah dengan mempertimbangkan rasio penaltinya, yang ditentukan berdasarkan
lama waktu antriannya.
t = lama proses
T = lama tanggap
s = waktu sia sia (waktu antri)
s = (T-t)
Rp= (s+t)/t
Nama Proses
|
Saat Tiba
|
Lama Proses
|
A |
0
|
4
|
B
|
1
|
2
|
C
|
2
|
5
|
D
|
3
|
8
|
E
|
4
|
4
|
Nama Proses |
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
B
|
4 – 1 = 3
|
(3 + 2) / 2 = 2,5
|
C
|
4 – 2 = 2
|
(2 + 5) / 5 = 1,4
|
D
|
4 – 3 = 1
|
(1 + 8) / 8 = 1,125
|
E
|
4 – 4 = 0
|
(0 + 4) / 4 = 1
|
Nama Proses |
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
C
|
6 – 2 = 4
|
(4 + 5) / 5 = 1,8
|
D
|
6 – 3 = 3
|
(3 + 8) / 8 = 1,375
|
E
|
6 – 4 = 2
|
(2 + 4) / 4 = 1,5
|
Nama Proses |
Tiba Selama
|
Rasio Penalti
|
D
|
11 – 3 = 8
|
(8 + 8) / 8 = 2
|
E
|
11 – 4 = 7
|
(7 + 4) / 4 = 2,75
|
Daftar Proses
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
4
|
0
|
4
|
4
|
B
|
1
|
2
|
4
|
6
|
5
|
C
|
2
|
5
|
6
|
11
|
9
|
D
|
3
|
8
|
15
|
23
|
20
|
E
|
4
|
4
|
11
|
15
|
11
|
Jumlah
|
49
|
||||
Rerata
|
9.8
|
- Putar Gelang (PG)
Round Robin (RR)
Penjadualan ini tanpa prioritas
& preempsi
Setiap proses dilayani selama
quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Nama Proses
|
Saat Tiba
|
Lama Proses
|
A
|
0
|
5
|
B
|
1
|
3
|
C
|
5
|
7
|
D
|
6
|
1
|
E
|
7
|
6
|
Kuantum waktu (q) = 2
Barisan saat
Daftar Proses
Nama
Proses
|
Saat
Tiba
|
Lama
Proses
|
Lama
Mulai
|
Saat Rampung
|
Lama Tanggap
|
A
|
0
|
5
|
0
|
11
|
11
|
B
|
1
|
3
|
2
|
7
|
6
|
C
|
5
|
7
|
7
|
22
|
17
|
D
|
6
|
1
|
9
|
10
|
4
|
E
|
7
|
6
|
11
|
21
|
14
|
Jumlah
|
52
|
||||
Rerata
|
10.4
|
- Penjadwalan dengan prioritas
berubah-ubah Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
Selfish Round Robin (RR) Penjadualan yang menggunakan proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p =
prioritas
a = koefisien untuk lama
s = waktu sia sia b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas lama +
s = waktu sia sia b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa b/a = 0 => prioritas lama +
p = f ( s, t, u
) b/a < 1
=> prioritas baru < lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama
3. Penjadwalan Multitingkat
Ø Proses dibedakan tingkatnya
berdasarkan kepentingannya.
Ø Penjadualan pada tiap tingkat
dapat bermacam-macam.
Ø Pada antrian multitingkat
berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
·
Antrian Multitingkat (Multilevel queue)
·
Antrian Multitingkat Berbalikan
Feedback multilevel queue
4. Metoda
Evaluasi Penjadwalan
–
evaluasi analitik
·
pemodelan deterministik
·
analisis model antrian
–
simulasi
–
implementasi
·
Metode Pemodelan Deterministik
Pekerjaan sudah ditetapkan
terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan dievaluasi hasilnya.
Kelemahan: Hanya tepat untuk
model yang sudah dicoba,
untuk model yang lain belum
tentu.
·
Metode Analisis Model Antrian
Dengan menganggap sistem komputer
sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa berdasarkan model
(rumus) yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan: Pengambilan model
cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan
yang sebenarnya.
·
Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah
variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan.
·
Metode Implementasi
Metode
ini bekerja dengan cara mengamati hasil dari implementasi setiap penjadualan.