Selasa, 15 November 2016

SISTEM OPERASI PERTEMUAN 3-6



Pertemuan 3
Pada kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai struktur yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut:
·         Managemen Proses.
·         Managemen Memori Utama.
·         Managemen Secondary-Storage.
·         Managemen Sistem I/O.
·         Managemen Berkas.
·         Sistem Proteksi.
·         Jaringan.
·         Command-Interpreter system.
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti:
·         Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
·         Menunda atau melanjutkan proses.
·         Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
·         Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
·         Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.

Managemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen memori seperti:
·         Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
·         Memilih program yang akan di-load ke memori.
·         Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

Managemen Secondary-Storage
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.

Managemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
·         Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
·         Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
·         Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O tertentu.

Managemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab:
·         Pembuatan dan penghapusan berkas.
·         Pembuatan dan penghapusan direktori.
·         Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
·         Memetakan berkas ke secondary storage.
·         Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).

Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus:
·         membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
·         specify the controls to be imposed.
·         provide a means of enforcement.

Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan:
·         Computation speed-up.
·         Increased data availability.
·         Enhanced reliability.



Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card interpretercommand-line interpreter, danUNIX shellCommand-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya: CLIWindowsPen-based(touch), dan lain-lain.

Layanan Sistem Operasi
Eksekusi program adalah kemampuan sistem untuk "load" program ke memori dan menjalankan program. Operasi I/O: pengguna tidak dapat secara langsung mengakses sumber daya perangkat keras, sistem operasi harus menyediakan mekanisme untuk melakukan operasi I/O atas nama pengguna. Sistem manipulasi berkas dalah kemampuan program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis, membuat, and menghapus berkas). Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi antar dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer (atau lebih). Deteksi error adalah menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error", perangkat keras mau pun operasi.
Efesisensi penggunaan sistem:
·         Resource allocator adalah mengalokasikan sumber-daya ke beberapa pengguna atau job yang jalan pada saat yang bersamaan.
·         Proteksi menjamin akses ke sistem sumber daya dikendalikan (pengguna dikontrol aksesnya ke sistem).
·         Accounting adalah merekam kegiatan pengguna, jatah pemakaian sumber daya (keadilan atau kebijaksanaan).

System Calls
System call menyediakan interface antara program (program pengguna yang berjalan) dan bagian OS. System call menjadi jembatan antara proses dan sistem operasi. System call ditulis dalam bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat mengendalikan mesin (C). Contoh: UNIX menyediakan system callread, write => operasi I/O untuk berkas.
Sering pengguna program harus memberikan data (parameter) ke OS yang akan dipanggil. Contoh pada UNIX: read(buffer, max_size, file_id);
Tiga cara memberikan parameter dari program ke sistem operasi:
·         Melalui registers (sumber daya di CPU).
·         Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb ditunjuk oleh pointer yang disimpan di register.
·         Push (store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada stack tsb.

Mesin Virtual
Sebuah mesin virtual (Virtual Machine) menggunakan misalkan terdapat sistem program => control program yang mengatur pemakaian sumber daya perangkat keras. Control program = trap System call + akses ke perangkat keras. Control program memberikan fasilitas ke proses pengguna. Mendapatkan jatah CPU dan memori. Menyediakan interface "identik" dengan apa yang disediakan oleh perangkat keras => sharing devicesuntuk berbagai proses.
Mesin Virtual (MV) (MV) => control program yang minimal MV memberikan ilusi multitasking: seolah-olah terdapat prosesor dan memori ekslusif digunakan MV. MV memilah fungsi multitasking dan implementasiextended machine (tergantung proses pengguna) => flexible dan lebih mudah untuk pengaturan. Jika setiap pengguna diberikan satu MV => bebas untuk menjalankan OS (kernel) yang diinginkan pada MV tersebut. Potensi lebih dari satu OS dalam satu komputer. Contoh: IBM VM370: menyediakan MV untuk berbagai OS: CMS (interaktif), MVS, CICS, dll. Masalah: Sharing disk => OS mempunyai sistem berkas yang mungkin berbeda. IBM: virtual disk (minidisk) yang dialokasikan untuk pengguna melalui MV.
Konsep MV menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumberdaya sistem, dikarenakan tiap MV terpisah dari MV yang lain. Namun, hal tersebut menyebabkan tidak adanya sharing sumberdaya secara langsung. MV merupakan alat yang tepat untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Konsep MV susah untuk diimplementasi sehubungan dengan usaha yang diperlukan untuk menyediakan duplikasi dari mesin utama.

Perancangan Sistem dan Implementasi
Target untuk pengguna: sistem operasi harus nyaman digunakan, mudah dipelajari, dapat diandalkan, aman dan cepat. Target untuk sistem: sistem operasi harus gampang dirancang, diimplementasi, dan dipelihara, sebagaimana fleksibel, error, dan efisien.
Mekanisme dan Kebijaksanaan:
·         Mekanisme menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu kebijaksanaan memutuskan apa yang akan dilakukan. Pemisahan kebijaksanaan dari mekanisme merupakan hal yang sangat penting; ini mengizinkan fleksibilitas yang tinggi bila kebijaksanaan akan diubah nanti.
·         Kebijaksanaan memutuskan apa yang akan dilakukan.
Pemisahan kebijaksanaan dari mekanisme merupakan hal yang sangat penting; ini mengizinkan fleksibilitas yang tinggi bila kebijaksanaan akan diubah nanti.
Implementasi Sistem biasanya menggunakan bahas assembly, sistem operasi sekarang dapat ditulis dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi. Kode yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi: dapat dibuat dengan cepat, lebih ringkas, lebih mudah dimengerti dan didebug. Sistem operasi lebih mudah dipindahkan ke perangkat keras yang lain bila ditulis dengan bahasa tingkat tinggi.

System Generation (SYSGEN)
Sistem operasi dirancang untuk dapat dijalankan di berbagai jenis mesin; sistemnya harus di konfigurasi untuk tiap komputer. Program SYSGEN mendapatkan informasi mengenai konfigurasi khusus dari sistem perangkat keras.
·         Booting: memulai komputer dengan me-load kernel.
·         Bootstrap program: kode yang disimpan di code ROM yang dapat menempatkan kernel, memasukkannya kedalam memori, dan memulai eksekusinya.
ARSITEKTUR SISTEM OPERASI
Arsitektur perangkat lunak adalah struktur-struktur yang menjadi landasan untuk menentukan keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, cara komponen-komponen saling berinteraksi dan organisasi komponen-komponen dalam membentuk perangkat lunak. Arsitektur sistem operasiadalah arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam membangun perangkat lunak sistem operasi.
Arsitektur sistem operasi yang terkenal antara lain :
1.                   Sistem monolitik
2.                   Sistem berlapis
3.                   Sistem client / server
4.                   Sistem mesin maya
5.                   Object Oriented System/ Sistem berorientasi objek

1.         Sistem monolitik
Operating System/ Sistem operasi merupakan kumpulan prosedur bahwa prosedur-prosedur di dalamnya dapat saling memanggil apabila perlu. Semua layanan yang disediakan sistem operasi berisi karnel. Seluruh komponen sistem operasi berada di satu ruang alamat.

Kelemahan :
·         Karena tidak dapat dipisahkan dan dilokalisasikan maka pengujian dan penghilangan kesalahan sulit, namun praktik pemrograman yang berdisiplin bagus dapat mempermudah pengembangan.
·         Dalam menyediakan fasilitas pengamanan tergolong sulit
·         Pemborosan apabila setiap komputer harus menjalankan kernelmonolitik sangat besar sementara sebetulnya tidak membutuhkan semua layanan yang telah disediakan kernel. Tidak fleksibel.
·         Mengakibatkan matinya seluruh sistem karena kekeliruan pemrograman di satu bagian kernel

Keunggulan :
·         Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena ada di suatu ruang alamat

2.         Sistem berlapis
Operating System/ Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasarkan lapisan-lapisan , dalam hal ini lapisan-lapisan bawah memberi layanan untuk lapisan lebih atas. Masing-masing lapisan di satu ruang alamat tersendiri. Sistem operasi berlapis yang pertama kali memakai sistem berlapis THETHE dibuat oleh Dijkstra dan mahasiswa-mahasiswanya. Sistem berlapis bertujuan untuk mengurangiimplementasi sistem operasi dan kompleksitas rancangan. Tiap lapisan memiliki antarmuka dan fungsional masukan – keluaran dengan 2 lapisan bersebelahan dengan terdefinisi baik.

Kelemahan :
Fungsi – fungsi sistem operasi yang harus diberikan ke masing-masing lapisan harus dilakukan secara hati-hati.

Keunggulan :
Sistem berlapis memiliki semua keunggulan rancangan yang modular, yaitu sistem terbagi dalam beberapa modul. Masing-masing lapisan atau modul itu dapat dirancang, dikode, dan diuji secar independen. Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi, dan implementasi sistem operasi.

3.         Sistem client / server
Sistem operasi merupakan kumpulan proses, dalam hal ini proses-proses dikategorikan menjadi server dan client. Server danclient berinteraksi, saling melayani yaitu :
·         Server  adalah proses yang menyediakan layanan
·         Client adalah proses yang memerlukan / meminta layanan

Kelemahan :
·         Layanan dilakukan secara lambat karena harus melalui pertukaran pesan
·         Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck

Kelebihan :
·         Pengembangan dapat dilakukan secara modular
·         Kesalahan (bugs) di satu sub sistem (diimplementasikan sebagai satu proses tersendiri) tidak merusak sub sistem-sub sistem lain sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati secara keseluruhan.

4.         Sistem mesin maya
Awalnya struktur ini membuat seolah-olah semua pemakai mempunyai seluruh komputer sendirian. Teknik yang digunakan adalah degnan atas pemroses yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi banyak mesin nyata. Mesin maya hasil simulasi digunakan pemakai. Mesin maya ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin nyata. Satu pemakai diberi satu mesin maya. Semua pemakai diberi ilusi mempunyai satu mesin nyata(maya) yang sama-sama canggih.

Kelemahan :
Implementasi yang efisien merupakan masalah yang sulit karena sistem menjadi besar dan kompleks

Keunggulan :
Sistem mesin maya memberikan fleksibilitas tinggi sehingga sampai memungkinkan sistem operasi-sistem operasi berbeda dapat dijalankan di mesin maya – mesin maya berbeda oleh pemakai-pemakai yang berbeda.

5.         Sistem berorientasi objek
Sistem operasi yang merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai objek-objek. Sistem operasi yang diinstruksikan berdasarkan paradigma objek disebut sistem operasi berorientasi objek. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengadopsi keunggulan teknologi berorientas objek.

Pertemuan 4-6
PENJADWALAN PROCESSOR
1.       Istilah-istilah dan Konsep-konsep Penjadwalan
  • Bagian sistem operasi yang mengatur penjadwalan eksekusi proses-proses disebut scheduler.
  • Algoritma yang digunakan disebut algoritma penjadulan (scheduling algorithm).
  • Kriteria baik tidaknya suatu algoritma penjadwalan ditentukan oleh:
1.       Fairness
2.       Efficiency
3.       Response Time
4.       Turnaround Time
5.       Throughput
  • Penjadwalan Proses
         Antrian
         Prioritas
         Preempsi
  • Jangka penjadwalan
         pendek
         madya
         panjang
  • Tujuan penjadwalan:
         pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
         memaksimumkan throughput
         memaksimumkan pemakaian prosesor
         meminimumkan waktu tunggu (overhead)
         pemakaian sumber daya seimbang
         tidak terjadi penundaan waktu tak hingga
         kegiatan sumber daya dapat dideteksi terlebih dahulu
  • Perhitungan kerja prosesor
t       = lama proses pada prosesor
T      = lama tanggap pada prosesor
Waktu sia-sia (waktu antri) = T – t
Rasio tanggap Rt = t / T
Rasio Penalti Rp = T/t

 

Penjadwalan Prosesor

  • Penjadwalan satu tingkat
         Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
         Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
         Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP)
         Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (RPTD)
         Putar Gelang (PG)
         Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
  • Penjadwalan multi tingkat
         Antrian multitingkat
         Antrian multitingkat berbalikan
          

2.     Penjadwalan Satu Tingkat

·       Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Penjadualan ini murni antrian.
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama Proses
Saat Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
9
0
9
9
B
0
30
9
39
39
C
0
4
39
43
43
D
0
8
43
51
51
E
0
12
51
63
63




Jumlah
205




Rerata
41
  • Pertama Tiba Pertama Dilayani (PTPD)
First Come First Served (FCFS)
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama Proses
Saat Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
4
0
4
4
B
1
7
4
11
10
C
3
3
11
14
11
D
7
8
14
22
15




Jumlah
40




Rerata
10
  • Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Penjadualan ini adalah antrian dengan prioritas, yang menjadi prioritas adalah proses yang terpendek (tersingkat).
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Nama Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
A
0
8
C
6
3
B
4
5
E
14
4
C
6
3
B
4
5
D
9
8
A
0
8
E
14
4
D
9
8
  • Proses Terpendek Dipertamakan (PTD)
Shortest Job First (SJF)
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
8
0
8
8
C
6
3
8
11
5
B
4
5
11
16
12
E
14
4
16
20
6
D
9
8
20
28
19




Jumlah
50




Rerata
10
  • Proses Terpendek Dipertamakan Preempsi (PTDP) Preemptive Shortest Job First (PSJF)
Penjadualan ini dengan prioritas dan preempsi
Proses yang terpendek bisa didahulukan dengan cara membandingkan sisa waktu proses yang sedang dilaksanakan dengan proses yang tiba, dan dapat menyebabkan proses yang sedang berjalan terhenti untuk melaksanakan proses yang lebih pendek/singkat.
Nama Proses

Saat Tiba

Lama Proses
A
0
8
B
2
5
C
4
7
D
5
1

Barisan saat


daftar Proses
Proses
Tiba
Proses
Mulai
Rampung
Tanggap
A
0
8
0
14
14
B
2
5
2
8
6
C
4
7
14
21
17
D
5
1
5
6
1




Jumlah
38




Rerata
9.5
  • Rasio Penalti Tertinggi Dipertamakan (PTD)
Highest Penalti Ratio Next (HPRN)
Tetap mendahulukan proses pendek ditambah dengan mempertimbangkan rasio penaltinya, yang ditentukan berdasarkan lama waktu antriannya.
t = lama proses

T = lama tanggap

s = waktu sia sia (waktu antri)
s = (T-t)
Rp= (s+t)/t
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses

A

0
4
B
1
2
C
2
5
D
3
8
E
4
4

Nama Proses

Tiba Selama
Rasio Penalti
B
4 – 1 = 3
(3 + 2) / 2 = 2,5
C
4 – 2 = 2
(2 + 5) / 5 = 1,4
D
4 – 3 = 1
(1 + 8) / 8 = 1,125
E
4 – 4 = 0
(0 + 4) / 4 = 1

Nama Proses

Tiba Selama
Rasio Penalti
C
6 – 2 = 4
(4 + 5) / 5 = 1,8
D
6 – 3 = 3
(3 + 8) / 8 = 1,375
E
6 – 4 = 2
(2 + 4) / 4 = 1,5

Nama Proses

Tiba Selama
Rasio Penalti
D
11 – 3 = 8
(8 + 8) / 8 = 2
E
11 – 4 = 7
(7 + 4) / 4 = 2,75
Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
4
0
4
4
B
1
2
4
6
5
C
2
5
6
11
9
D
3
8
15
23
20
E
4
4
11
15
11




Jumlah
49




Rerata
9.8
  • Putar Gelang (PG)
Round Robin (RR)
Penjadualan ini tanpa prioritas & preempsi
Setiap proses dilayani selama quantum waktu tertentu secara bergiliran.
Nama Proses
Saat Tiba
Lama Proses
A
0
5
B
1
3
C
5
7
D
6
1
E
7
6
Kuantum waktu (q) = 2
Barisan saat


Daftar Proses
Nama
Proses
Saat
Tiba
Lama
Proses
Lama
Mulai
Saat Rampung
Lama Tanggap
A
0
5
0
11
11
B
1
3
2
7
6
C
5
7
7
22
17
D
6
1
9
10
4
E
7
6
11
21
14




Jumlah
52




Rerata
10.4
  • Penjadwalan dengan prioritas berubah-ubah Putar Gelang Prioritas Berubah (PGPB)
    Selfish Round Robin (RR) Penjadualan yang menggunakan proiritas dapat diubah-ubah menjadi prioritas lainnya.
p = prioritas              a = koefisien untuk lama
s = waktu sia sia       b = koefisien untuk proses baru
t = waktu proses       b/a = 1 => prioritas sama
u = tarif sewa            b/a = 0 => prioritas lama +
p = f ( s, t, u )            b/a < 1 => prioritas baru < lama
b/a > 1 => prioritas baru > lama

3.     Penjadwalan Multitingkat

Ø  Proses dibedakan tingkatnya berdasarkan kepentingannya.
Ø  Penjadualan pada tiap tingkat dapat bermacam-macam.
Ø  Pada antrian multitingkat berbalikan, tingkat satu dan lainnya saling berhubungan.
·         Antrian Multitingkat (Multilevel queue)
·         Antrian Multitingkat Berbalikan
Feedback multilevel queue



4.     Metoda Evaluasi Penjadwalan
      evaluasi analitik
·         pemodelan deterministik
·         analisis model antrian
      simulasi
      implementasi


·         Metode Pemodelan Deterministik
Pekerjaan sudah ditetapkan terlebih dahulu, menerapkan berbagai penjadualan dan dievaluasi hasilnya.
Kelemahan: Hanya tepat untuk model yang sudah dicoba,
untuk model yang lain belum tentu.
·         Metode Analisis Model Antrian
Dengan menganggap sistem komputer sebagai suatu jaringan alat layanan.
Dianalisa berdasarkan model (rumus) yang diambil untuk tiap penjadualan.
Kelemahan: Pengambilan model cukup rumit untuk sistem tertentu dan model tidak selalu cocok dengan keadaan yang sebenarnya.
·         Metode Simulasi
Metode ini berdasarkan sejumlah variabel yang disimulasikan sistem komputer yang digunakan.
·         Metode Implementasi
Metode ini bekerja dengan cara mengamati hasil dari implementasi setiap penjadualan.