Pertemuan 6
PENGENALAN HARDWARE MOTHERBOARD
Defenisi MoTherBoard
Motherboard (mainboard), adalah sebuah papan rangkaian
elektronik utama yang menjadi landasan dari komponen-konponen lainnya
diantaranya processors, memori, video graphic acceleration (VGA), souncard dan
lain-lain dalam slot-slot/soket yang tersedia. Penggunaan jenis processor akan
sangat mempengaruhi pemilihan motherboard.Motherboard merupakan tempat berlalu
lalangnya data. Motherboard menghubungkan semua peralatan komputer dan
membuatnya bekerja sama sehingga komputer berjalan dengan lancar.
Cara Kerja Motherboard
Dalam system computer,
peripheral-peripheral akan saling terkoneksi di dalam mainboard dan dapat
meneruskan instruksi melalui jalur-jalur pada board. Seluruh peripheral yang
terkoneksi akan menjadi sebuah system computer yang utuh. Sementara fungsi
mainboard pada umumnya adalah menyalurkan arus input dan arus data yang
diperlukan pada jalannya proses di dalam computer.
Ketika sebuah computer dinyalakan
(power-on), yg pertama kali berproses adalah chip BIOS yg akan mem-verifikasi
komponen yg dipasang sistem PC, seperti type processor, memory, add-on card,
dan komponen lainnya. Biasanya semua komponen ini akan dideteksi otomatis oleh
BIOS, dan disalin dalam list (daftar) yg dapat dilihat oleh user. BIOS
mendapatkan power dari sebuah battere yg berfungsi ketika computer dimatikan
(power-off), jadi data yg disimpan pada chip tidak akan hilang. Ketika BIOS
selesai memverifikasi informasi dari seluruh komponen yg terinstall, maka tugas
akan beralih ke chipset yg mengontrol seluruh device / komponen. Chipset
mengatur processor ketika menginstruksikan atau meminta data dari memory,
transfer dari memory ke HDD dan komponen I/O yg ada.
Pertamakali system akan mendeteksi
OS (System Operasi) yg dipakai, dari sinilah system hardware & software akan
terhubung dan bekerjasama. Jika OS dapat dideteksi maka system akan bekerja
sebagaimana mestinya. Beberapa macam OS yg umum digunakan adalah Microsoft
Windows, Linux atau DOS.
Istilah-istilah pada
MoTherboard
· Northbridge dan Southbridge
Chipset utama pada mainboard ada dua
yaitu Northbridge dan Southbridge. Fungsi Northbridge adalah
menjembatani arus data di sekitar main memory dan prosesor dan mengatur
kerja power management. Sementara fungsi Southbridge adalah mengatur kerja
peripheral-peripheral semacam IDE Controller, PCI Bus, AGP, dan fungsi I/O
lainnya.
• BIOS
Dalam mainboard ada pula chipset
EPROM yang berisi system operasi dasar yaitu BIOS ( Basic Input / Output
System ). Fungsi BIOS ini adalah melakukan Bootstrap dan InisialisasiHardware
pada saat booting.
• I/O Ports
I/O ( Input/Output ) ports merupakan
bagian mainboard untuk berinteraksi dengan user melalui media peripheral
I/O seperti keyboard, mouse, printer, dan lain sebagainya. Kebanyakan mainboard
zaman sekarang selalu memiliki interface PS/2, USB, LPT, PCI, dan Serial.
Kesemua ports tersebut memilii karakteristik dan fungsi tersendiri. Intinya
untuk memudahkan user berinteraksi dengancomputer dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaannya.
· Clock Speed
Istilah
ini digunakan untuk menyatakan kecepatan dari sebuah prosesor atau komponen
lainnya. Angka clock speed didapat dari perkalian multiplier terhadap FSB.
Semakin tinggi clock speed, maka semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh
prosesor atau komponen hardware tersebut. Satuan yang digunakan biasanya adalah
megahertz (MHz) atau gigahertz (GHz). Biasanya disebut juga sebagai kecepatan
eksternal dari sebuah prosesor.
Komponen-komponen motherboard
KETERANGAN:
1.
Soket Prosesor. Soket
ini merupakan tempat dimana prosesor dipasang. Jenis soket menentukan prosesor
apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi soket tertentu hanya bisa
dipasang prosesor tertentu saja.
2.
Slot Memori. Slot ini
digunakan untuk memasang memori utama komputer. Jenis slot memori juga berbeda-beda,
tergantung sistem yang digunakannya.
3.
Northbridge, merupakan
sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas data antara prosesor
dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
4.
Southbridge, sebutan
untuk komponen pembantu northbridge yang menghubungkan northbridge dengan
komponen atau periferal lainnya.
5.
Slot PCI Express x16,
merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA generasi terbaru.
6.
Slot PCI Express x1,
merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card) lainnya selain kartu
VGA.
7.
Slot AGP, merupakan
slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express.
8.
Slot PCI, merupakan
slot umum yang biasa digunakan untu memasang kartu atau card dengan kecepatan
di bawah slot AGP dan PCI Express.
9.
BIOS (Basic Input-Ouput
System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke dalam IC ROM atau Flash
yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi dari sebuah motherboard.
10.
Baterai CMOS, baterai
khusus untuk memberikan daya pada BIOS.
11.
Port SATA, merupakan
antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru. Port SATA bisa digunakan
untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem komputer.
12.
Port IDE, merupakan
antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA.
13.
Port Floppy Disk,
digunakan untuk menghubungkan media removableatau media penyimpanan
yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.
14.
Port Power, yaitu port
untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
15.
Back Panel, merupakan
kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang casing atau wadah komputer
PC. Port atau colokan yang biasanya ada di belakang casing komputer PC adalah:
16.
Port PS/2 Mouse, untuk
menghubungkan mouse dengan komputer.
17.
Port PS/2 Keyboard,
untuk memasang keyboard.
18.
Port Paralel, untuk
memasang periferal kecepatan rendah dengan lebar data delapan bit. Biasanya digunakan
untuk memasang printer sebelum generasi USB.
19.
Port Serial, digunakan
untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial.
Namun saat ini jarang digunakan.
20.
Port SPDIF, digunakan
untuk menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home theatre.
21.
Port Firewire, untuk
menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau
streaming video.
22.
Port RJ45, digunakan
untuk menghubungkan komputer dengan jaringan LAN.
23.
Port USB, digunakan
untuk antarmuka dengan periferal atau peralatan eksternal generasi baru yang
menggantikan port paralel dan Serial.
24.
Port Audio, digunakan
untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon,
line-in dan line-out.
Pertemuan 7
FUNGSI JUMPER PADA PERANGKAT KOMPUTER
Beberapa
fungsi jumper pada komponen komputer
Jumper
pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung)
sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada
suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan
elektrik seperti motherboard komputer.
Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo settingsehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakanJumper.
Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.
Jumper pada Motherboard
Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo settingsehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakanJumper.
Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.
Jumper pada Motherboard
1. Jumper
Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS.
Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk
menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard)
pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan
sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan
setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita
ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisidefault.
Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa
digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat kita lakukan perubahan pada
hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda telah
menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu
membaca processor yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini
bisa anda gunakan.
Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang
anda buat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat
akan hilang dengan sendirinya.
2.
Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada
processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini
jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang
sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari
komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini
terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai
penggunaan jumpernya.
3. Jumper
Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini
pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio
perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB
66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk
yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper
VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard
yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai
tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih
apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama
sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan
dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan
setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper
Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk
mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin
berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka
otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio
ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah jumperuntuk
menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak
suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan
kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang
tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Soundonboard dari
Motherboard anda mati.
6. Jumper
USB Power
Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa
berfungsi? atau berfungsi hanya di Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan
penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda tidak mengaktifkan Jumper USB Power.
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB
Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda
tidak akan berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1
dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda.
Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper
Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki
fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory
SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot
diperlukan setting jumper memory.
Jumper
pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
Jjumper
pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk
atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi
Master (tuan) atau Slave (budak).
Hal
ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan
harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel).
Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh
Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master (tuan) dan yang satu
menjadi Slave (budak).
Pada
Motherboard tertentu, status Slave (budak) pada harddisk tunggal (tanpa
melakukantundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
Mengenai
keterangan status Master dan Slave bisa di dapat pada label yang terdapat di
harddisk. (DavidUsman)
Pertemuan 8
Seperti
kita ketahui bahwa Casing komputer adalah rumah atau wadah bagi
perangkat-perangkat keras komputer seperti Motherboard, Power supply, Harddisk,
Optical Drive, dan kipas pendingin. Para produsen komputer berlomba-lomba
membuat desain yang menarik agar mampu menarik pembeli.
Fungsi Casing komputer sendiri selain untuk wadah bagi perangkat komputer juga berguna untuk melindungi perangkat komputer dari debu dan kotoran yang mungkin bisa merusak hardware komputer tersebut. Casing komputer sendiri terbagi atas beberapa jenis menurut ukuran motherboardnya. Jadi semakin besar ukuran motherboard maka semakin besar pula ukuran casingnya. Berikut adalah jenis-jenis casing berdasarkan ukuran motherboard.
Fungsi Casing komputer sendiri selain untuk wadah bagi perangkat komputer juga berguna untuk melindungi perangkat komputer dari debu dan kotoran yang mungkin bisa merusak hardware komputer tersebut. Casing komputer sendiri terbagi atas beberapa jenis menurut ukuran motherboardnya. Jadi semakin besar ukuran motherboard maka semakin besar pula ukuran casingnya. Berikut adalah jenis-jenis casing berdasarkan ukuran motherboard.
1.
Casing Full Tower
Casing
komputer jenis full-tower ini adalah casing komputer terbesar diantara jenis
casing lainnya, casing jenis ini bisa menampung semua ukuran motherboard
seperti Micro-ATX, ATX, E-ATX dan XL-ATX, biasanya casing jenis ini digunakan
oleh para gamer atau mereka-mereka yang sangat antusias dengan hardware
komputer.
2.
Casing Mid Tower
Casing
jenis mid-tower ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan casing
full-tower tapi masih bisa menampung motherboard dengan spesifikasi ukuran
Micro-ATX dan ATX, saya rasa casing jenis ini lah yang paling umum dijual di
toko-toko komputer dan yang paling banyak orang gunakan saat ini.
3.
Casing mini Tower
Casing
mini-tower ini ukurannya lebih kecil dibandingkan casing mid-tower, casing
jenis ini hanya bisa menampung motherboard dengan ukuran Micro-ATX. Casing
komputer yang saya gunakan yang saya pajang fotonya di atas adalah contoh dari
casing komputer jenis mini-tower.
4.
Casing mini ITX
Seperti
namanya, casing mini-ITX ini hanya bisa menampung motherboard dengan ukuran
Mini-ITX, ukurannya jauh lebih kecil kalau dibandingkan casing mini-tower, dan
biasanya casing jenis ini menggunakan power supply dengan ukuran khusus yang
lebih kecil dari power supply yang biasa kita lihat di dalam casing-casing
komputer kebanyakan.
Itu tadi
adalah jenis-jenis casing menurut ukuran besar kecilnya motherboar, karena dari
semua perangkat keras atau hardware komputer, motherboard lah yang berukuran
paling besar. Selain itu ada juga jenis-jenis casing menurut kegunaannya, ini
merupakan pemikiran saya sendiri, hehe.
5.
Casing Gaming
Casing
gaming ini biasanya berjenis full tower dan mid tower, karena casing ini
kegunaanya untuk para gamers yang membutuhkan ruang yang lebar untuk
hardwarenya. Selain itu casing gaming ini biasanya berbentuk sangat menarik,
banyak fan case nya serta banyak LED yang menyala untuk menambah kesan
menariknya.
6.
Casing Value
Casing
value ini biasanya dipakai oleh orang-orang awam, karena selain harganya murah
Casing ini juga dilengkapi dengan PSU. Casing value ini cocok untuk orang-orang
yang merakit komputer untuk kegiatan-kegiatan mengetik dokumen, berselancar
internet, serta berkirim email.
7.
Casing without PSU
Casing tanpa PSU atau
Without PSU biasanya berjenis mid tower, karena biasanya PSU bawaan casing
tidak true power. Sehingga orang-orang banyak yang memilih Casing yang tanpa
Power Supply.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar