Pertemuan 10
Bahan yang perlu disiapkan saat akan merakit komputer
Motherboard
Motherboard adalah komponen
paling utama pada komputer. Kualitas motherboard sangat berpengaruh pada
kemampuan dukungan terhadap jenis dan kapasitas komponen lainnya serta batas
kemampuan upgrade.
Spesifikasi yang harus
diperhatikan pada motherboard adalah:
1.
Jenis Slot/ Socket Prosessor
Jenis konektor prosessor
(slot/socket) menentukan jenis prosessor yang dapat digunakan dan batasan
upgrade dari prosessor. Contoh Socket 478 dapat dipakai untuk semua prosessor
kelas Pentium 4 dan Celeron 4 dengan FSB 400, 533 dan 800 Mhz.
2.
Chipset motherboard
Pilih
motherboard dengan chipset terbaru yang mendukung memori SDRAM DIMM atau RDRAM
RIMM, AGP slot 4X minimal dan harddisk ATA 100 minimal.
3.
Jenis dan kapasitas slot memory
Slot jenis
DDR DIMM atau RIMM adalan pilihan yang terbaik karena mendukung kapasitas
memori lebih besar. Untuk kecepatan, memori terbaik adalah DDR SDRAM atau
RDRAM, tetapi RDRAM lebih mahal.
4.
Slot ekspansi
Perhatikan
jenis dan jumlah slot ekspansi yang tersedia, seperti PCI bus minimal tipe 2.1,
AGP bus 4 X support (minimum) dan ISA bus. Sesuaikan slot ekspansi dengan card
adapter yang akan dipasang. Sebaiknya masih tersisa slot kosong untuk memasang
card adapter yang mungkin diperlukan.
5.
Port I/O
Periksa
jenis dan jumlah port I/O yang tersedia seperti USB, firewire, serial dan
parallel port. Sesuaikan dengan kebutuhan piranti eksternal.
6.
Feature
Motherboard berkualitas baik akan diilengkapi dengan feature Power Management ACPI untuk efisiensi penggunaan daya listrik dan PnP System (Plug and Play) yakni instalasi otomatis piranti eksternal.
Motherboard berkualitas baik akan diilengkapi dengan feature Power Management ACPI untuk efisiensi penggunaan daya listrik dan PnP System (Plug and Play) yakni instalasi otomatis piranti eksternal.
Prosesor
Spesifikasi yang harus
diperhatikan pada prosessor adalah :
1.
Jenis Prosessor
Jenis boxed lebih baik dari OEM
karena sudah dilengkapi dengan heatsink atau fan (kipas) serta diberikan
garansi 3 tahun.
2.
Kecepatan FSB
FSB ( Front Side Bus) merupakan
kecepatan asli/internal dari prosessor. Kecepatan FSB yang lebih tinggi akan
lebih baik.
3.
L1 Cache memori.
Kapasitas yang lebih besar akan
lebih baik
4.
L2 Cache Memori
Faktor kecepatan pada L2 cache
lebih berpengaruh terhadap kemampuan kerja daripada kapasitasnya.
L2 cache jenis on die lebih baik karena bekerja pada kecepatan FSB.
L2 cache jenis on die lebih baik karena bekerja pada kecepatan FSB.
Hard Disk
Hardisk merupakan piranti
penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan
metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris
yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal
sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan,
harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan.
Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk
dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector
disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan
berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini
dinamakan latency.
Harddisk merupakan media
penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas
yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak
memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas
yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk
diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila
dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk
mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik
dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak
yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau
menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi
waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket
konvensional tersebut.
Faktor
pertimbangan untuk harddisk
1.
Jenis Harddisk
IDE ATA 100 sudah memadai untuk
aplikasi yang umum, untuk aplikasi video atau server akan lebih baik memakai
jenis SCSI karena kecepatannya lebih tinggi minimal 10000 rpm
2.
Kapasitas
Umumnya kapasitas 20 GB sudah memadai, namun untuk video editing, web server atau database server sebaiknya dipilih kapasitas minimal 40 GB
Umumnya kapasitas 20 GB sudah memadai, namun untuk video editing, web server atau database server sebaiknya dipilih kapasitas minimal 40 GB
3.
Kecepatan putar disk
Kecepatan 5400 rpm sudah
memadai untuk banyak aplikasi, namun untuk aplikasi yang banyak melakukan
transfer data seperti editing video atau database server pilihlah kecepatan
minimal 7200 rpm
CD / DVD Drive
Piranti pemutar CD (CD drive)
antara lain terdiri dari CD-ROM, CD-RW, DVD-ROM dan DVD-RW.
Berikut adalah fakta sebagai
pertimbangan dalam memilih CD drive
1.
Kemampuan baca/tulis
CD-ROM dan DVD-ROM tidak
memiliki kemampuan menulis ke disc seperti halnya CD-RW dan DVD-RW.
2.
Kapasitas data
Kapasitas CD ROM berkisar 650
MB , sedang kapasitas DVD minimal 8,5 GB yakni pada jenis dual layer, single
side hingga 17 GB pada dual layer, dual side.
3.
Kecepatan Transfer Data
Ukuran kecepatan transfer data
dinyatakan dengan X-rating. Kecepatan transfer 1 X setara dengan 150 Kbps maka
CD drive 52 X memiliki kecepatan transfer 7500 Kbps
4.
Konektor
CD drive memiliki beberapa jenis konektor interface yakni SCSI, IDE, Parallel dan USB.
CD drive memiliki beberapa jenis konektor interface yakni SCSI, IDE, Parallel dan USB.
Floppy Disk
Kabel Data
Kartu Memory (RAM)
Kartu VGA
Kartu USB
Modem
Casing Dan Power Suplay
Spesifikasi
yang harus diperhatikan dalam memilih casing adalah :
1.
Form factor
Sesuaikan form factor (ukuran)
casing dengan motherboard. Form factor ATX paling populer karena lebih flexible
2.
Drive bay
Jumlah drive bay (ruang
penempatan drive seperti harddisk, CD ROM, floppy ) disesuaikan dengan
banyaknya drive yang akan dipasang. Sebaknya tersedia minimal dua drive bay
untuk Harddisk, dua drive bay floppy dan tiga drive bay untuk CD atau DVD
drive. Kelebihan drive bay kosong merupakan keuntungan karena dapat dicadangkan
untuk drive lain yang mungkin diperlukan.
3.
Port I/O
Casing yang menyediakan ruang
untuk port I/O di depan akan memudahkan untuk menghubunkan piranti eksternal.
4.
Power Supply
Bila casing sudah disertai
dengan power supply maka pilihlah yang memiliki daya keluaran mencukupi minimal
300 watt.
Pertemuan 11-12
Keselamatan
kerja dalam merakit
LANGKAH
1 Sebaiknya lakukan perakitan PC di ruangan tertutup dan bebas debu. Idealnya
sih memang di ruangan ber-AC (air condition). Siapkan meja kerja yang cukup
lebar untuk menaruh semua peralatan dan perlengkapan, serta taruh sebuah kursi
yang nyaman. Jangan merokok, karena abu rokok bisa mengotori dan merusak
komponen PC, terutama prosesor. Tempatkan air minum Anda jauh dari meja kerja.
Gunakan pula lampu penerangan yang cukup kuat.
LANGKAH
2 Untuk menghindari arus statik pastikan outlet listrik di rumah Anda telah
dibumikan (grounding), basuhlah tangan Anda terlebih dahulu dan keringkan. Ini
untuk menghindari keringat dan kotoran di tangan yang bisa
menyebabkan komponen PC berkarat.
LANGKAH
3 Siapkan casing, bukalah dari dusnya dan keluarkan. Casing yang kami gunakan
di sini adalah model tower dengan penutup samping. Bukalah kedua penutup
samping dengan melepas keempat baut yang berada di belakang casing. Simpanlah
terlebih dahulu kedua penutup samping itu di tempat yang aman.
LANGKAH
4 Pasanglah swicthing power supply unit (PSU) adapter pada tempat yang telah
disediakan. Pada model tower dan middle tower, biasanya tempatnya di sisi
paling atas. Lalu rekatkan dengan empat buah baut. Anda bisa mengabaikan
langkah ini bila casing yang Anda beli telah menyertakan PSU di dalamnya.
LANGKAH
5 Bukalah boks motherboard Anda, keluarkan dan letakkan mobo tersebut di meja.
Namun sebelumnya, beri alas pada bagian bawah motherboard dengan gabus yang
tersedia dalam boksnya. Carilah soket chip prosesor pada motherboard. Soket
tersebut memiliki lubang sesuai dengan jumlah pin pada chip. Pada salah satu
sudutnya pasti ada dua lubang yang tertutup.
LANGKAH
6 Lepaskan tuas pengait prosesor dengan cara menekannya lalu tarik ke atas.
Posisi pengait tersebut harus benar-benar tegak lurus, sehingga lubang soket
terbuka seluruhnya. Ambillah prosesor, peganglah pada sisi-sinya. Lalu
posisikan pada soket prosesor, pastikan sudut yang bertanda segitiga berada di
dekat pengait. Tancapkan chip prosesor pada soket dan pastikan pinnya menancap
semuanya. Berhati-hatilah, jangan sampai pinnya bengkok atau patah.
LANGKAH
7 Setelah chip masuk dengan tepat ke dalam soket, turunkan kembali pengait
dengan cara menekannya ke bawah. Kaitkan hingga benar-benar terkunci agar chip
prosesor tidak lepas. Chip yang tidak terkunci bisa pula menimbulkan error saat
komputer dijalankan .
LANGKAH
8 Sebaiknya beri heatsink dan fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat
panas dan tahan lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin di
atasnya, lalu tempelkan heatsink dan kipas di atasnya. Kuncilah kipas prosesor
dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hati-hati.
LANGKAH
9 Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan
hati-hati. Jangan sampai Anda menekan terlalu keras pada sisi atas kipas. Lalu
tancapkan kabel power untuk kipas ke motherboard. Letak soketnya biasanya
berada di sebelah soket prosesor, cari saja yang bertuliskan CPU FAN .
LANGKAH
10 Berikutnya pasang kartu memori (RAM) pada slot DIMM yang telah disediakan.
Sesuaikan jenis RAM dengan motherboard yang Anda gunakan. buka pengunci kartu
memori, lalu tancapkan kartu dengan benar. Pastikan seluruh kaki kartu
tertancap pada slot. Kemudian kunci posisinya dengan memasukkan pengait pada
tuas penguncinya ke lubang pada kartu memori.
LANGKAH 11 Beralihlah ke casing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya biasanya keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat Anda membeli casing PC. Bila tidak ada, maka Anda bisa membelinya di toko aksesori komputer terdekat. Pastikan penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang dimiliki mobo. Kemudian kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang
LANGKAH 11 Beralihlah ke casing, pasang baut alas untuk mobo pada pelatnya. Warna bautnya biasanya keemasan dan berlubang. Baut ini biasanya disertakan pada saat Anda membeli casing PC. Bila tidak ada, maka Anda bisa membelinya di toko aksesori komputer terdekat. Pastikan penempatannya sesuai dengan jumlah dan posisi lubang baut yang dimiliki mobo. Kemudian kencangkan baut tersebut dengan menggunakan tang
LANGKAH
12 Siapkan pula pelat penutup belakang, sebagai tempat munculnya port PS/2,
USB, COM, paralel dan soundcard. Plat ini biasanya disertakan pada saat anda
membeli Mother board. Pasanglah pada sisi belakang casing.
LANGKAH
13 Angkat motherboard dan letakkan ke dalam casing. Posisikan mobo dengan
mengepaskan lubang bautnya di atas baut-baut alas. Lalu pasang baut-baut mobo
yang telah diberi cincin isolator. Penggunaan cincin isolator hanya untuk
menghindari adanya hubungan arus pendek antara jalur-jalur motherboard dengan
baut. Namun demikian, desain mobo yang ada saat ini telah mencegah adanya jalur
elektronik ke seputar lubang baut. Setelah terpasang semuanya, kencangkan satu
persatu dengan menggunakan obeng.
LANGKAH
14 Pasang konektor yang berasal dari lampu LED, spiker, tombol power dan tombol
reset PC ke mobo. Letak pinnya biasanya berada di depan slot PCI. Meski harus
berhati-hati, Anda tak perlu merasa khawatir pemasangan konektornya
terbolak-balik. Masing-masing pin di mobo sudah ada namanya. Tinggal sesuaikan
saja namanya dengan nama konektor yang akan ditancapkan
K3 dalam
Merakit PC
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dalam Perakitan Komputer
a. Keselamatan Kerja
Dari segi keilmuan
diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengertian
Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses.
Perakitan komputer
Perakitan komputer
Dalam melakukan perakitan komputer kita harus
memperhatikan kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup disekitar kita. Dalam
hal ini yang harus kita perhatikan adalah :
1.
Kelengkapan kerja
2.
Alat-alat yang membantu dalam
pengerjaannya.
3.
Kondisi Ruangan harus nyaman
Dalam perakitan komputer kita harus memperhatikan K3LH untuk
memperlancar proses kerja. Agar tidak terjadinya kesalahan – kesalahan yang
tidak diinginkan. Untuk itu kita harus membekali diri kita dengan K3LH dan
pengetahuan tentang perakitan komputer. Contoh penggunaan K3LH Seperti dalam
perakitan komputer :
1.
Relaksasi (posisi duduk yang baik dan benar)
Nah,
ini penting buat kalian yang suka kreatif gitu duduknya, mungkin yang paling
atraktif ngerakit PC dengan gaya “Jongkok” kan gak etis ya kalo akhirnya kalian
kerja pake style yang terbilang unik banget nah, biar gak
malu-maluin aku kasi beberapa nasihat lagi.
Tindakan
:
a.
Gunakan kursi yang nyaman, yang dapat
digerakkan ke depan dan belakang;
b.
Upayakan kaki berpijak pada lantai atau
pinjakan pada meja komputer dengan nyaman;
c.
Upayakan lengan dan siku dalam keadan
rileks dan berada disamping badan;
d.
Atur jarak badan dengan monitor skeitar
1 lengan, jarak pandang dengan monitor 46-47cm
e.
letakkan monitor dan keyboard lurus
dengan pandangan;
f.
Gunakan meja komputer dan meja keyboard
yang stabil (tidak ada goncangan);
g.
Gunakan meja keyboard yang bisa diubah
kemiringannya.
2.
Pencahayaan
Nah,
yang ini juga penting, kecuali kalian yang punya mata kayak kucing, mungkin
kayak batman, gak perlu pencahayaan #heh# pencahayaan juga penting nih sob,
kalo gak ada sinar apa-apa yang membantu dalam perakitan, mungkin bisa salah
pemasangan kabel switch, PATA, SATA,
whateverlah
nama-nama kabel itu. Sekarang cekidot yak
Tujuan
utama penrencanaan pencahayaan
-
Untuk menghindarkan pengguna cahaya dan pantulan cahaya yang langsung ke layar
tampilan;
- Memperoleh keseimbangan antara kecerahan layar tampilan dan kecerahan bagi pengguna;
- Memperoleh keseimbangan antara kecerahan layar tampilan dan kecerahan bagi pengguna;
Tindakan
:
a.
Tempatkan sumber cahaya sedemikian rupa
sehingga pantulan pada layar dapat diminimalkan;
b.
Hindarkan dari sumber cahaya yang
sangat terang;
c.
Hindari sinar yang menyilaukan, jika
perlu gunakan screen filter.
Pertemuan 13
3.
Ruangan Komputer dan Kualitas Udara
Udara, kalo gak ada udara mungkin gak akan ada yang bernafas #kecuali
ikan yang hidup di air -_-# kalo kualitas udara di tempat kalian kerja buruk,
kemungkinan besar konsentrasi kalian keperakitan akan sangat terganggu, apalagi
lembap, itu akan membahayakan kalian dalam perakitan, mending cekidot lagi
deh
Peringatan:
a.
Ruangan tidak boleh bocor atau lembap
dikhawatirkan akan terjadinya konsleting;
b.
Ruang tidak terkena langsung sinar
matahari, akan membuat komputer cepat aus/rusak;
c.
Temperatur dan kelembapan ruang diatur
disesuaikan dengan spesifikasi peralatan komputer;
d.
Ruangan harus bebas dari debu dan
kotoran lainnya;
e.
Ruangan harus bebas dari zat kimia.
4.
Gangguan Suara
Peringatan:
Pengaruh suara berpengaruh pada konsentrasi, tingkat stres dan aspek lain dari kinerja seseorang
Pengaruh suara berpengaruh pada konsentrasi, tingkat stres dan aspek lain dari kinerja seseorang
5.
Kebiasaan dalam bekerja
Ini bagian terpenting, buat kalian yang selalu up-to-date dengan gaya
duduk modern, mending jangan diterusin deh, itu bahaya banget, sob. Agar merasa
nyaman pada saat bekerja, biasakan untuk melakukan hal-hal:
a.
Bekerja dalam keadaan santai dan posisi
yang duduk yang benar;
b.
Ubah posisi duduk untuk mencegah
kelelahan otot;
c.
Berdiri beberapa menit untuk
mengendorkan ketegangan otot;
d.
Istirahat sejenak;
e.
Bekerja secara bergantian, sehingga
tidak duduk dalam selang waktu yang lama atau melakukan aktivitas yang sama
terus menerus
Keamanan keselamatan Kerja (K3) dalam Merakit PC
A.
APD (Alat Pelindung Diri) dalam Merakit
PC
1.
Wearpack Standar : Untuk melindungi tubuh kita terimbas oleh kecelakaan,
maka kita harus menggunakan pakaian kerja (wearpack) yang standar
2.
Sepatu dari Karet Warna Hitam : Untuk
menghindari sengatan listrik.
3.
Gelang Antistatik : Gelang
antistatik (bahasa Inggris: antistatic wrist strap, ESD wrist strap, atau
ground bracelet) adalah alat yang digunakan untuk mencegah pengosongan
elektrostatik (Bahasa Inggris: electrostatic discharge, yang disingkat ESD)
dengan membumikan (grounding) seseorang yang sedang mengerjakan alat
elektronika.
Fungsi dari Gelang Anti Statis :
1. Memperlambat/mencegah terjadinya kerusakan pada
komponen-komponen PC.
2. Mencegah tersengat aliran
listrik sa'at memperbaiki PC
Pertemuan 14-15
Langkah-langkah membongkar dan merakit komputer
Tahapan di dalam praktik pembongkaran dan perakitan
komputer :
1. Persiapan
2. Pembongkaran
3. Perakitan
4. Pengujian
5. Penanganan Masalah
1. Persiapan
2. Pembongkaran
3. Perakitan
4. Pengujian
5. Penanganan Masalah
1. Persiapan
Sebelum melakukan pembongkaran komputer, kami melakukan pengamatan
terhadap komponen-komponen yang ada di dalam komputer serta menghafalkan letak
dari komponen tersebut satu per satu, dan kami juga mempersiapkan alat-alat
yang diperlukan untuk melakukan pembongkaran dan perakitan komputer, seperti :
obeng (+/-), tang pemotong, tang cucut, gelang anti statis, dll.
2. Pembongkaran
Tahapan
proses pada pembongkaran komputer terdiri dari :
1. Memutuskan
atau melepas kabel-kabel yang dihubungkan ke arus listrik
2. Melepaskan
konektor kabel keyboard, mouse, monitor pada casing CPU
3. Membuka
casing CPU
4. Melepaskan
kabel konektor dari switch di panel depan casing dan LED (reset, power, HDD
LED, dll)
5. Melepaskan konektor kabel power supply pada drive (harddisk dan CD-ROM) dan pada motherboard
6. Melepaskan konektor kabel IDE pada drive (harddisk
dan CD-ROM) dan motherboard
7. Melepaskan
drive, seperti : harddisk, CD-ROM
8. Melepaskan card adapter (LAN card)
9. Melepaskan memory card
10. Melepaskan motherboard dari casing
11. Melepaskan Heatsink dari motherboard
12. Melepaskan processor dari motherboard
13. Melepaskan power supply dari casing
3. Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari
:
1. Memasang
power supply casing
2. Memasang
processor di motherboard
3. Memasang Heatsink di motherboard
4. Memasang
motherboard pada casing
5. Memasang
memory card
6. Measang
card adapter (LAN card)
7.
Memasang drive (harddisk dan CD-ROM)
8.
Memasang konektor kabel IDE pada drive (harddisk dan CD-ROM) dan pada
motherboard Gambar
9. Memasang konektor kabel power supply pada drive
(harddisk dan CD-ROM) dan motherboard
10. Memasang kabel konektor dari switch di panel depan casing dan
LED (reset, power, HDD LED
11. Memasang
casing CPU
12. Memasang
konektor kabel keyboard, mouse, dan monitor
13.
Memasang kabel-kabel yang dihubungkan ke arus listrik
4. Pengujian
Tahapan proses pengujian terdiri dari :
1. Menyalakan power CPU dan monitor
2. Masuk dalam BIOS
3. Memeriksa pendeteksian BIOS terhadap hardware
4. Mensetting tanggal dan waktu
1. Menyalakan power CPU dan monitor
2. Masuk dalam BIOS
3. Memeriksa pendeteksian BIOS terhadap hardware
4. Mensetting tanggal dan waktu
5. Penanganan masalah
Tahapan penanganan masalah terdiri dari :
1. Menemukan dan melihat masalah
2. Mengatasi masalah tersebut
3. Mengulang pemasangan kabel-kabel konektor
termasuk kabel IDE
4. Mengulang pemasangan memory card
5. Mengulang pemasangan kabel konektor dari switch di
panel depan casing dan LED (reset, power, HDD
LED, dll.
1. Menemukan dan melihat masalah
2. Mengatasi masalah tersebut
3. Mengulang pemasangan kabel-kabel konektor
termasuk kabel IDE
4. Mengulang pemasangan memory card
5. Mengulang pemasangan kabel konektor dari switch di
panel depan casing dan LED (reset, power, HDD
LED, dll.
Pertemuan 16-17
PENGENALAN BOOTING
a.Pengertian
Saat sebuah computer dijalankan,
system akan mencari sebuah initial program yang akan memulai segala sesuatunya.
Initial programnya (initial bootstrap) bersifat sederhana dan akan
menginisialisasi seluruh aspek yang dibutuhkan computer untuk beroperasi dengan
baik seperti CPU Register, controller, dan terakir adalah Sistem Operasinya.
Pada kebanyakan computer,
bootstrap disimpan di ROM (read only memory) kanrena letaknya yang tetap dan
dapat dieksekusi waktu pertama kali listrik dijalankan. Letak bootstrap di ROM
juga menguntungkan karena sifatnya yang read only memungkinkan dia untuk tidak
terinveksi virus. Untuk alasan praktis, bootstrap sering dibuat berbentuk kecil
(tiny loader) dan diletakan di ROM yang kemungkinan akan me-load full bootstrap
dari disk bagian disk yang disebut boot block.
Perubahan berbentuk simple ini
bertujuan jika ada perubahan yang diadakan perubahan pada bootstrap, maka
stuktur ROM tidak perlu dirubah semuanya.
Konsep boot block sangat erat
kaitannya dengan proses booting pada sebuah computer. Ketika computer
dinyalakan, sistem akan mencari sebuah initial program yang akan memulai segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses booting. Program ini dikenal
sebagai initial bootstrap dan akan menginisialisasi seluruh aspek yang
dibutuhkan computer untuk beroperasi dengan baik seperti CPU Register,
controller, dan terakir adalah Sistem Operasinya.
Pada Pentium dan kebanyakan
computer , MBR terletak pada sector 0 dan mengandung beberapa boot code dan
beserta table partisi. Table partisi ini mengandung berbagai informasi misalnya
letak sector pertama pada setiap partisi dan ukuran partisi. Agar bisa
melakukan boot dari hard disk, salah satu partisi yang terdapat pada table
partisi, harus ditandai sebagai active partition. Boot block tidak selalu
mengandung kernel. Bisa saja ia berupa sebuah boot loader, misalnya LILO (Linux
Loader) atau GRUB (GRand Unified Bootloader). Contoh komfigurasi sebuah
inisialisasi boot loader misalnya dapat ditemukan pada Linux Ubuntu 5.04 yang
berada pada file “/boot/grub/menu.lst”.
sedangkan pada sistem windows XP, konfigurasinya dapat ditemukan pada berkas
“C:\boot.ini” degan catatan bahwa “C:\”
adalah volume atau partisi yang di-set sebagai active partition.
b.Jenis-Jenis Booting
Berdasarkan keadaan kejadian dari proses booting ini, terdapat beberapa
boot,yaitu:
-
warm boot, proses boot yang terjadi ketika
komputer diberikan arus listrik kembali, dimana arus listrik dimatikan hanya
sejenak, dengan tujuan untuk mengulang kembali proses komputer dari awal,
kebalikan dari cold boot. Warm boot ini biasanya terjadi karena software crash
atau terjadi pengaturan ulang dari sistem.
-
reboot, peristiwa mengulang kembali sistem dari awal, reboot ini terjadi
karena beberapa hal, diantaranya seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa
lama, terjadi perubahan setting dari sistem.
II.PRINSIP KERJA BOOTING
Booting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa ingris yang mengacu
kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register prosesor disetting
kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset. Kemudian address
0xFFFF diload di segment code (code segment) dan
instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. Secara
umum program BIOS (Basic Input Output System),
yaitu sebuah software dasar, terpanggil.
Sebab memang biasanya BIOS berada
pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua error
dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer — seperti
port-port serial dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan POST(Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem
tersebut selesai, maka BIOS akan mencari [Sistem Operasi], memuatnya di memori
dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (kita dapat
melakukannya dengan menekan tombol tertentu saat proses booting mulai
berjalan), kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem operasi ke dalam
floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita
inginkan. BIOS sebenarnya tidak memuat Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya
memuat satu bagian dari code yang ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada
media disk yang kita tentukan tadi.
Bagian/fragmen dari code
Sistem Operasi tersebut sebesar 512 byte, dan 2 byte terakhir dari fragmen code
tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga sebagai boot signature). Jika boot
signature tersebut tidak ada, maka media disk dikatakan tidak bootable, dan
BIOS akan mencari Sistem Operasi pada media disk berikutnya. Fragmen code yang
harus berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan
memuat boot-strap loader
tersebut ke dalam memory diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan
boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan berpindah kepada boot-strap
loader untuk memuat Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar
Sistem Operasi dapat berjalan. Rangkaian proses inilah yang dinamakan dengan
booting.
Ketika listrik pada komputer dinyalakan, aliran listrik mengalir ke bagian chip yang ada beserta ke rangkaian elektronik lainnya yang tersambung
pada mesin tersebut. Umumnya beberapa komponenbersikap menunggu hingga mendapatkan suatu perintah untuk bekerja, tetapi ada satu chip yang disebut dengan ROM BIOS(singkatan dari Read Only Memory, Basic Input/Output System, kadangkala cukup disebut dengan BIOS saja), bekerja mengambil kendali pada saat awal sistem mendapat
aliran listrik pertama kali. BIOS ini berisi seluruh jenis perintah untuk hal
ini, sehingga program tersebut harus sudah diisikan ke dalam BIOS itu tadi.
Dengan diambil alihnya pengaturan
komputer oleh BIOS, maka dengan demikian berarti CPU siap untuk bekerja
BIOS DAN CMOS
BIOS (Basic Input Output System)
adalah program mikroprosesor pada komputer yang digunakan untuk mengendalikan
sistem komputer pada saat awal komputer dihidupkan. BIOS juga
mengelola aliran data antara sistem operasi komputer dan perangkat keras yang
terpasang seperti hard disk, video adapter, keyboard, mouse, dan printer.
Ketika
sebuah komputer dihidupkan, BIOS melakukan
pengecekan apakah semua perangkat input dan output sudah terpasang dan dapat
bekerja dengan benar. Jika sudah terpenuhi maka BIOS akan mengirimkan informasi
tersebut ke Sistem Operasi yang digunakan. BIOS juga
yang mengatur penggunaan memori pada perangkat keras yang terpasang di komputer
seperti Video Card, Sound Card, Land card, Memory dll. Jika BIOS mengalami
gangguan atau gagal melakukan pengendalian maka otomatis perangkat keras tidak
dapat digunakan bahkan kadang komputer tidak bisa dihidupkan.
Jika
anda pernah menemui masalah komputer tidak bisa dihidupkan dan hanya terdengar
bunyi beep, maka kemungkinan BIOS gagal
membaca suatu perangkat seperti memory, keyboard, atau vga belum terpasang.
Jadi
Fungsi utama dari BIOS adalah
mengendalikan masukan dan keluaran pada komputer, contohnya adalah : keyboard,
monitor, mouse, dan peralatan masukan dan keluaran. BIOS pada umumnya mempunyai
menu (Interface) yang bagus, sehingga memudahkan user untuk melakukan
penyetelan. Bentuk BIOS adalah persegi panjang, dan letaknya berada di bagian
pinggir motherboard.
BIOS yang sering digunakan pada
komputer yaitu AMI BIOS (BIOS
dikembangkan dan dijual oleh Megatrends Amerika), dan AWARD BIOS / PHOENIX BIOS (BIOS
yang dikembangkan oleh 2 dua perusahaan Award BIOS Software dan Phoenix
Technologies).
BIOS
dapat dikonfigurasi secara manual oleh pengguna sesuai keperluan, atau
menggunakan konfigurasi bawaan yang mengacu ke penggunaan umum. Konfigurasi akan
selalu tersimpan pada komputer dalam CMOS walaupun
aliran listrik diputuskan dari komputer karena CMOS memiliki
tenaga cadangan dalam sebuah baterai yang dinamakanCMOS Battery (Baterai
CMOS).
CMOS (Complementary Metal Oxide
Semiconductor) adalah sebuah perangkat kecil yang ditanamkan dalam mainboard
(papan utama). CMOS tidak hanya digunakan pada komputer tapi digunakan juga
digunakan pada kebanyakan perangkat elektronik lainya seperti Handphone, Alat
Hitung, Kamus Digital, dll.
Tenaga
yang dikonsumsi CMOS sangat
kecil, oleh karena itu baterai CMOS bisa
digunakan sampai lebih dari 5 tahun. Jika beterai CMOS habis
atau diputuskan maka akan terjadi gagalnya penyimpanan konfigurasi yang
mengakibatkan kembalinya ke konfigurasi awal pabrik. Contoh :
konfigurasi
tanggal komputer kembali ke tahun 90an
Langkah-langkah
membuka Tampilan BIOS
Untuk
membuka Tampilan BIOS yang perlu di perhatikan yang pertama sekali adalah
Komputer tersebut menggunkaan Tombol apa (pada Keyboard).
Ada
beberapa Tombol yang digunakan untuk membuka Tampilan BIOS, DEL/F8/F2.
Jika
sudah mengetahui tombol apa yang digunakan, maka Restart Komputer, dan pada
saat Booting atau pada saat muncul Merk Motherboard (ex: APTRON), maka tekan
TOMBOL yang digunakan biasanya DEL.
Kalau
berhasil maka akan terdengar bunyi BEEP dan akan Muncul layar berwarna BIRU
(BIOS).
Menu
Tampilan BIOS
Perlu
diketahui menu yang dibahas pada materi ini adalah menu untuk Proses Install
saja, yaitu:
1.
Standart CMOS Feature
Fungsi menu ini adalah untuk
mengecek IDE, biasa yang terpasang di IDE tersebut adalah Hard Disk atau CD
Room.
Berapa Hard Disk yang terpasang
maka akan terlihat pada IDE yaitu Merk dari alat tersebut.
Jika tidak ada alat yang
terpasang maka akan muncul keterangan NONE.
2.
Advance BIOS Feature
Pada menu ini ada Menu Hardisk
Boot Proirity, fungsi menu ini untuk menentukan Prioritas Hard Disk mana yang
akan di posisikan Pertama, kedua dan seterusnya.
Untuk memindahkan posisi alat
bisa digunakan tombol +/-
First Boot Device ………………. (Posisi
alat petama)…..CD Room
Second Boot Device ………….. (Posisi
alat Kedua) …… Hard disk
Third Boot Device ……………… (Posisi
alat ketiga) ……. Removable
catatan untuk anda urutan alat di
First adalah media apa yang anda gunakan untuk menginstall nantinya, pada saat
ini saya menempatkan CD Room, karena saya menggunakan CD untuk menginstall,
jika anda menggunakan media Flas Disk maka pilihannya adalah Removable atau USB
CARA SETTING BIOS STANDARD
Sebelum
Mengatur Yang Lain, Pertama2 Dalam Menghidupkan Komputer Kita Mengatur Bios
Dulu, Disini Saya Akan Menjelaskan Cara Setting Bios Standard.
1.
Standart CMOS Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam,
harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
·
Date :
Diisi dengan
tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau
Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
·
Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
·
Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
·
Drive A, Drive B
Berisi tipe
floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive
pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy
disk drive tidak dipasang.
·
Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
·
Halt On
Berisikan perintah
yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja
(halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt)
ketika terjadi kesalahan pada sistem.
2.
BIOS Features Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti :
mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
·
Virus Warning
Berfungsi
mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
·
CPU Internal Cache
Berfungsi
mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache
(cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara
akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
·
External Cache
Berfungsi
meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem
akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung
sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
·
Quick Power On Self Test
Berfungsi
memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila
memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti
memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan
proses lebih singkat dan cepat
·
Boot Sequence
Berfungsi
menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan
booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk
drive, ubahlah menjadi “A
·
Swap Floppy Drive
Berfungsi
menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan
menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A,
pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
·
Boot Up Floppy Seek
Berfungsi
mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat
booting.
·
Boot Up Numlock Status
Berfungsi
mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS
mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga
dapat memilih “off”.
·
Boot Up System Speed
Berfungsi
menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer
melakukan proses lebih cepat.
·
Security Optio
Berfungsi
menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan
meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer
akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting.
Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
·
OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi
menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori
lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64
MB, pilihlah “Non-OS2″.
3.
Chipset Feature Setup
Menu untuk
mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya
timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4.
Power Management Setup
Menu untuk
mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat
energi komputer.
·
HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
·
VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5.
PNP/PCI Configuration
Menu untuk
konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6.
Integrated Pheriperals
Menu untuk
mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat
terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non
aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7.
Load Setup Defaults
Menu untuk
meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil
dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8.
Supervisor Password
Menu untuk
membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan
proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat
mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak
dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor
atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
9.
User Password
Menu untuk
membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan
tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain,
sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password
akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user
atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
10.
IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk
mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type,
Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port
yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11.
HDD Low Level Format
Menu untuk
melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan
fasilitas ini.
12.
Save & Exit Setup
Menu untuk
menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup
BIOS.
13.
Exit Without Saving
Menu untuk
mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari
setup BIOS.
Pertemuan 18-19
Pengenalan jenis beep code
Komputer Anda
suka mengeluarkan suara beep panjang atau pendek? Waspadai peringatan yang
diberikannya! Mau tahu artinya? Itu berarti masalah, masalah, dan masalah.
Tidak usah
panik, keluarnya suara tiiiit (beep) panjang tersebut sebenarnya adalah cara
komputer untuk memberi tahu Anda bahwa ada yang tidak beres dengan CPU Anda.
Isyarat beep komputer ternyata tidak hanya beep panjang saja, ada
bermacam-macam. Setidaknya jika komputer Anda memakai AWARD BIOS, maka ada 9
macam beep yang memiliki maksud tertentu:
Bunyi
"beep" pendek 1 kali, mengindikasikan bahwa komputer anda telah
berhasil melakukan dan menghidupkan semua komponen yang dibutuhkan untuk proses
boot-up komputer.
Bunyi
"beep" pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau
seting pada CMOS.
Bunyi "beep" panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada perangkat keras Motherboard atau Memory anda, coba cek ulang apakah kedua perangkat tersebut masih bisa berfungsi/terpasang dengan baik atau tidak.
Bunyi "beep" panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada perangkat keras Motherboard atau Memory anda, coba cek ulang apakah kedua perangkat tersebut masih bisa berfungsi/terpasang dengan baik atau tidak.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
Bunyi "beep" panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard, coba cek keyboard anda, atau coba kencangkan sambungan kabel dari keyboard yang biasanya terpasang ke port serial, ps2, ataupun usb.
Bunyi "beep" panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
Bunyi "beep" panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
Bunyi "beep" pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi "beep" beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
PENGUJIAN
PERAKITAN
Pengujian Dengan Program SETUP BIOS
Komputer yang
baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara
melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
1.
Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan
tampilan monitor dan suara dari speaker.
2.
Program FOST dari BIOS secara otomatis akan
mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka
tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur
sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui
indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
3.
Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor
menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS
sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
4.
Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program
setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas
hardisk dan boot sequence.
5.
Simpan perubahan seting dan keluar dari setup
BIOS.
Setelah keluar
dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian
sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang
berisi sistem operasi pada drive pencarian.
Penanganan Masalah
Permasalahan
yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
1.
Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan
disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
2.
Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan
oleh pemasangan card belum pas ke slot/LED dari hardisk, floppy atau CD menyala
terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas
terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar