Pertemuan 7-9
PROSES
BOOTING
v Definisi Booting
1.
Istilah menghidupkan komputer
2.
Proses pemeriksaan perangkat keras (hardware) computer sebelum
digunakan
3.
Proses pemasukan arus listrik ke dalam perangkat computer sehingga
computer dapat berkomunikasi dengan pengguna.
v Secara umum gambaran yang terjadi
pada proses boot adalah sebagai berikut :
1.
Saat computer dihidupkan,
memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh
prosesor. Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat
tertentu di BIOS ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump
yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, proses menjalankan
power-on-self test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang ada.
|
3. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah
memiliki BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
|
4. BIOS melakukan pemeriksaan lagi, missal memeriksa besar
memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang
lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bias
dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard
disk atau floppy disk.
|
2. Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia
mencari program BIOS milik video card. Kemudian sistem BIOS menjalankan
video card BIOS. Barulah setelah itu, video card diinisialisasi.
|
Ø BIOS (Basic
Input Output System ) dalam sistem komputerIBM PC atau kompatibelnya (komputer
yang berbasis keluarga prosesorIntel x86) merujuk kepada kumpulan rutin
perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras(dalam proses yang disebut
dengan Power On Self Test, POST)
2. Memuat dan
menjalankan sistem operasi
3. Mengatur
beberapa konfigurasi dasar dalam komputer
(tanggal,waktu,konfigurasi
media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,serta kestabilan
komputer)
4. Membantu sistem
operasi dan aplikasi dalam proses pengaturanperangkat keras dengan menggunakan
BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan
antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapatmengendalikan banyak jenis
perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras,
BIOS umumnya dibuat denganmenggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan
oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS
pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yangmerupakan bagian dari CP/M
yang dimuat pada saat proses bootingdimulai yang berhadapan secara langsung
dengan perangkat keras(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot
loadersederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkasyang
disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama
seperti halnya CP/M disk BIOS
Ø Macam – macam Booting dibagi
menjadi beberapa macam yaitu :
a.
Cold Booting à proses menghidupkan computer
saat computer dalam keadaan mati (dingin).
· Tancapkan Kabel Power ke stop
kontak
· Pastikan peralatan komputer
(monitor, keyboard, mouse, dll)terpasang benar.
· Tekan tombol power pada casing
PC.
· Proses yang terjadi adalah :
-
PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power
Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap
dinyalakan.”
-
BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian
akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
· Jika ketika proses BOOT terjadi
kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode
post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan
· BIOS pada VGA card akan mengecek
keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
· BIOS utama akan mencari
hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
· Start Up. “BIOS akan menampilkan
layar start up pada layar monitor.”
· Memory BIOS. “BIOS akan menguji
keadaan memori (RAM)”
· Hardware BIOS. “BIOS akan mencari
dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
· PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS
akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk,
Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
· BIOS Screen Configuration. BIOS
akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
· BOOT Drive. “Bios akan mencari
drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
· BOOT Record. “Setelah proses
pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang
memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
· Operating System. “BIOS memulai
proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
· “Jika BIOS tidak menemukan BOOT
Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
b.
Warm Booting à booting computer dalam keadaan
hidup
· Pastikan
komputer masuk pada sistem operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan
memilih menu yang ada pada OS.
· Ketika komputer
belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
· Tekan tombol
reset yang ada pada casing PC.
· Proses yang
terjadi adalah :
-
PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik,
maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa
komputer siap dinyalakan.”
-
BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program
BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap
selanjutnya/”
· Jika ketika
proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti
kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah
terselesaikan
· BIOS pada VGA
card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
· BIOS utama akan
mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
· Start Up. “BIOS
akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
· Memory BIOS.
“BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
· Hardware BIOS.
“BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan
komputer.”
· PnP (Plug and
Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB
Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
· BIOS Screen
Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
· BOOT Drive.
“Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot
sequence.”
· BOOT Record.
“Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device
dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy,
atau CD Drive.”
· Operating
System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
· “Jika BIOS tidak
menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
Pertemuan
10-12
Jenis-Jenis Partisi Harddisk & File Sistem
a. Jenis Partisi Harddisk
Partisi disk merupakan suatu
bagian logical dari disk drive. Setiap partisi
dapat dinyatakn oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang
bisa diakses pada sistem operasi anda. Mengapa kita perlu membagi harddisk
lebih dari satu? Hal ini dapat mempermudah anda dalam melakukan
pengorganisasian, mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda
dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh.
Selain itu, mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem
operasi agar bisa dual boot.
Beberapa jenis partisi yang dikenal, sebagai berikut:
·
Partisi Primary atau partisi utama. Partisi ini
dapat anda fungsikan untuk menginstalasi sistem operasi utama anda dan harus
diaktifkan terlebih dahulu(active partition). Jumlah maksimal dari
partisi ini maksimal empat.
·
Partisisi Extended adalah salah satu jenis
dari primary partition. Jenis partisi ini tidak bisa diisi dengan
data, hanya sebagai wadah partisi logical. Jumlah maksimal
hanya satu.
·
Partisi Logical adalah partisi yang berada di dalam
partisi Extended. Anda dapat membuat partisi lebih dari empat.
b. Jenis File Sistem
File sistem adalah metode penyimpanan dan
pengaturan berbagai file dan data-data di dalam komputer agar mudah
dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan format. Sistem
operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu sama lain.
Berikut adalah file sistem di microsoft windows:
·
FAT 16 adalah jenis file sistem yang mulai
digunakan pada saat DOS. FAT 16 dapat menyimpan data hingga 2 GB.
·
FAT 32 adalah file sistem yang mulai diperkenalkan
pada Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada file sistem
sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
·
NTFS adalah file sistem yang mulai diperkenalkan
pada Windows NT. Menggunakan beberapa fungsi tambahan kompresi, enkripsi,
kuota, dan kecepatan yang lebih baik dari pada FAT 32.
Berikut adalah file sistem di linux:
·
Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk
Linux. Ext2 membagi file sistem menjadiblocks. Secara teori dengan block
1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai
4 TB( Tera Byte).
·
Ext3 adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham
fitur journaling file system. Journaling file system adalah file
sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum ditulis
ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika
komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
·
Ext4 dirilis secara komplet dan stabil berawal
dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block
yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya,
fast fsck, journal check-summing, dan defragmentation support.
·
Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat,
mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkanbalance tree yang lebih
cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis file100 bytes,
hanya ditempatkan dalam satu blol. File sistem lain menempatkannya dalam 100
blok dan menghemat disk sampai 6 %.
·
Swap adalah jenis file sistem yang digunakan
sebagai virtual memori. Virtual memori adalah bagian dari harddisk
yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabilamemory full.
Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM. Namun, bila anda memiliki memori
yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil
·
METODE - METODE MENGINSTAL SISTEM
OPERASI
·
Sebuah OS diinstal pada hard disk, dan
simpan pada sebuah partisi disk. Ada berbagai metode untuk menginstal sebuah
OS. Metode yang dipilih untuk instalasi ini didasarkan pada sistem perangkat
keras, OS yang diinstal, dan kebutuhan pengguna. Ada empat pilihan dasar yang
tersedia untuk instalasi OS baru:
Clean Install
Metode ini dilakukan jika OS sebelumnya tidak bisa
di upgrade sehingga harus dilakukan pembersihan atau penghapusan OS sebelumnya
dengan cara menghapus semua data pada partisi tempat OS yang sebelumnya dan
membutuhkan software untuk menginstal OS yang baru. Proses ini juga merusak OS
yang sebelumnya.
Upgrade
Jika OS yang akan kita install masih dalam platform OS yang sama, kita hanya melakukan upgrade. Dengan upgrade, sistem pengaturan konfigurasi, aplikasi dan data tetap tersimpan.Metode Ini hanya menggantikan file OS lama dengan file OS baru.
Multi-boot
Hal ini dimungkinkan untuk menginstal lebih dari satu OS di komputer untuk membuat sistem multi-boot. Setiap OS terkandung dalam partisi sendiri dan dapat memiliki file sendiri dan pengaturan konfigurasi. Pada start-up, pengguna disajikan dengan menu untuk memilih OS yang diinginkan. Hanya satu OS dapat berjalan pada satu waktu dan mengendalikan semua perangkat keras
Jika OS yang akan kita install masih dalam platform OS yang sama, kita hanya melakukan upgrade. Dengan upgrade, sistem pengaturan konfigurasi, aplikasi dan data tetap tersimpan.Metode Ini hanya menggantikan file OS lama dengan file OS baru.
Multi-boot
Hal ini dimungkinkan untuk menginstal lebih dari satu OS di komputer untuk membuat sistem multi-boot. Setiap OS terkandung dalam partisi sendiri dan dapat memiliki file sendiri dan pengaturan konfigurasi. Pada start-up, pengguna disajikan dengan menu untuk memilih OS yang diinginkan. Hanya satu OS dapat berjalan pada satu waktu dan mengendalikan semua perangkat keras
Virtualization
Virtualisasi adalah teknik yang sering digunakan pada server. Hal ini memungkinkan beberapa salinan dari sebuah OS yang akan dijalankan pada satu set perangkat keras, sehingga menciptakan banyak mesin virtual. Setiap mesin virtual dapat diperlakukan sebagai komputer yang terpisah. Hal ini memungkinkan sumber daya fisik tunggal untuk berfungsi sebagai sumber daya beberapa logical.
Volume Cakram dan Format Cakram
Perlu dicatat bahwa Enkripsi Sistem Berkas (EFS) tidak
tersedia di dalam Windows XP Home Edition.
Memformat Ulang dan Memperbaiki Cakram Keras
Anda perlu memformat ulang dan mempartisi cakram keras
apabila:
·
Anda hanya memiliki satu volume.
Anda harus menginstal setiap sistem operasi pada volume komputer
yang berbeda sehingga setiap penginstalan tetap memakai informasi berkas dan
konfigurasi.
·
Partisi boot tidak diformat dengan
sistem berkas yang benar:
o Apabila
Anda ingin membuat sistem multi-boot menggunakan MS-DOS, Windows 95, Windows 98
atau Windows Me, Anda harus memformat partisi sistem menggunakan FAT16 atau
FAT32 karena sistem operasi tidak dapat berjalan apabila partisi sistem adalah
NTFS.
o Apabila
Anda ingin membuat sistem multi-boot menggunakan Windows 95, Windows 98 atau
Windows Me bersama dengan Microsoft Windows XP, Anda harus memformat partisi
boot menggunakan FAT16 karena Windows 95, Windows 98 dan Windows Me tidak
mendukung sistem berkas NTFS.
o Apabila
ingin menginstal Windows 95, Windows 98, atau Windows Me dengan Windows NT 4.0,
Windows 2000, atau Windows XP, Anda dapat memformat partisi boot menggunakan
FAT16 karena Windows NT 4.0 tidak mendukung sistem berkas FAT32.
o Apabila
ingin membuat sistem multi-boot menggunakan Windows 98 atau Windows Me dengan
Windows 2000, atau Windows XP, Anda dapat memformat partisi boot menggunakan
FAT32.
Catatan Apabila
memformat volume Windows NT 4.0, Windows 2000, atau Windows XP dengan sistem
berkas selain NTFS, Anda akan kehilangan fitur khusus NTFS. Ini termasuk
beberapa fitur Windows XP seperti keamanan sistem berkas, tataan Enkripsi Sistem
Berkas (EFS), kuota cakram, dan Penyimpanan Jarak Jauh. Demikian pula, Windows
95, Windows 98, dan Windows Me tidak mengenali partisi NTFS dan
mengidentifikasinya sebagai tidak dikenal. Oleh karena itu, apabila Anda
memformat partisi Windows 98 atau Windows Me partition sebagai FAT, dan partisi
Windows XP sebagai NTFS, berkas dalam partisi NTFS tidak akan tersedia atau
terlihat apabila Anda mencoba mengaksesnya saat menjalankan Windows 98 atau
Windows Me.
Sistem Berkas yang Didukung
Tabel berikut ini mencantumkan sistem berkas untuk sistem
operasi Microsoft:
Sistem Operasi Sistem berkas yang didukung
-----------------------------------------
MS-DOS FAT
Windows 3.1 FAT
Windows NT FAT, NTFS
Windows 95 FAT
Windows 95 OSR2 FAT, FAT32
Windows 98 FAT, FAT32
Windows Me FAT, FAT32
Windows 2000 FAT, FAT32, NTFS
Windows XP FAT, FAT32, NTFS
Tindakan pencegahan
Sebelum membuat konfigurasi multi-boot dengan Windows XP dan
sistem operasi lainnya, pelajari tindakan pencegahan berikut ini:
·
Sebelum berusaha membuat sistem
multi-boot, pastikan Anda membuat cadangan sistem dan semua berkas data.
·
Setiap sistem operasi harus
diinstal pada volume yang berbeda. Microsoft tidak mendukung penginstalan
multi-sistem operasi pada volume yang sama.
·
Apabila Anda hanya memiliki satu
volume di komputer tersebut, berarti Anda harus memformat ulang dan membuat
partisi cakram keras untuk memuat multi-volume sebelum mulai membuat konfigurasi
multi-boot, atau cukup instal salinan Windows XP lainnya.
·
Jangan menginstal Windows XP pada
kandar yang tidak dikompresi menggunakan utilitas kompresi NTFS.
·
Anda harus menggunakan nama
komputer yang berbeda untuk setiap sistem operasi apabila komputer berada pada
domain Windows 2000 atau Windows XP.
·
Instal sistem operasi dalam urutan
berikut ini:
1.
MS-DOS
2.
Windows 95, Windows 98 atau
Windows Me
3.
Windows NT
4.
Windows 2000
5.
Windows XP
Untuk Membuat Sistem Multi-Boot Dengan Windows XP dan MS-DOS, Windows 95, Windows 98, atau Windows Me
Catatan Anda hanya dapat
menginstal item tunggal Windows 95, Windows 98, atau Windows Me dalam
konfigurasi multi-boot. Anda tidak dapat mengkonfigurasi komputer menjadi
multi-boot Windows 95, Windows 98, atau Windows Me karena setiap platform ini
menggunakan berkas boot yang sama. Contohnya, Anda dapat menggunakan Windows
95, Windows 2000, dan Windows XP, tetapi tidak dapat menggunakan Windows 95,
Windows 98, dan Windows XP.
Anda harus menginstal Windows XP hanya setelah menginstal MS-DOS, Windows 95, Windows 98, atau Windows Me untuk mencegah penimpaan sistem operasi sektor boot Windows XP dan berkas permulaan Windows XP.
Untuk membuat sistem multi-boot dengan Windows XP dan MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau Windows Me:
1.
Pastikan bahwa cakram keras telah
diformat dengan sistem berkas yang benar.
2.
Instal sistem operasi multi
menjadi beberapa volume terpisah, dengan urutan: MS-DOS; Windows 95, Windows
98, atau Windows Me; kemudian Windows XP.
3.
Lakukan salah satu dari berikut
ini:
o Apabila
Anda menghendaki sistem multi-boot dengan MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau
Windows Me bersamaan dengan Windows XP, instal MS-DOS, Windows 95, Windows 98
atau Windows Me, kemudian instal Windows XP.
o Apabila
Anda menghendaki sistem dual-boot dengan Windows 95, Windows 98 atau Windows
Me, bersamaan dengan Windows XP, Anda harus menginstal Windows 95, Windows 98
atau Windows Me, kemudian instal Windows XP.
Instal setiap sistem operasi berdasarkan prosedur penginstalan
standar.
Untuk membuat Sistem Multi-Boot dengan Windows NT 4.0 dan Windows XP Menggunakan sistem multi-boot dengan Windows NT 4.0 dan juga Windows XP tidak disarankan sebagai solusi jangka panjang. Pemutakhiran NTFS di dalam Paket Layanan 5 (SP5) untuk Windows NT 4.0 hanya disediakan untuk membantu Anda mengevaluasi dan meningkatkan ke Windows XP.
Untuk membuat sistem multi-boot dengan Windows
NT 4.0 dan Windows XP:
1.
Pastikan bahwa cakram keras telah
diformat dengan sistem berkas yang benar.
2.
Instal Windows NT 4.0 dan terapkan
SP5, kemudian instal Windows XP ke volume terpisah. Instal setiap sistem
operasi berdasarkan prosedur penginstalan standar.
Catatan Apabila Anda
ingin menginstal lebih dari satu sistem operasi yang terdiri atas beberapa
kombinasi Windows NT 4.0, dengan Windows 2000, ataupun Windows XP sebagai
satu-satunya sistem operasi yang terinstal, Anda harus memastikan bahwa telah
menginstal SP5 untuk Windows NT 4.0. Windows XP secara otomatis meningkatkan
semua partisi NTFS yang ditemukan di dalam sistem menjadi versi NTFS yang
digunakan di Windows 2000 dan Windows XP. Namun, Windows NT 4.0 memerlukan SP5
untuk membaca dan menulis volume yang diformat dengan versi NTFS yang digunakan
dalam Windows 2000 dan Windows XP.
Menginstal Program di Lebih Dari Satu Sistem Operasi
Apabila Anda menginstal program di lebih dari satu sistem
operasi, Anda harus memperlakukan setiap sistem operasi sebagai entitas
terpisah. Program dan pengandar yang ingin digunakan harus diinstal di bawah
setiap sistem operasi yang ingin digunakan. Contohnya, apabila Anda ingin
menggunakan Microsoft Word di komputer yang sama di bawah Windows 98 dan juga
Windows XP, Anda harus menjalankan Windows 98 dan menginstal Microsoft Word,
dan kemudian, Anda harus memulai ulang komputer di Windows XP dan menginstal
ulang Microsoft Word.
Catatan Windows 95 atau Windows 98 akan mengkonfigurasi ulang pengaturan perangkat keras saat kali pertama digunakan, yang mungkin menyebabkan masalah konfigurasi saat menjalankan Windows XP.
Menentukan Sistem Operasi Asali untuk Permulaan
Apabila Anda memiliki lebih dari satu sistem operasi di
komputer, Anda dapat menetapkan sistem operasi yang ingin digunakan sebagai
asali saat menjalankan komputer:
·
Klik Mulai menjalankan, klik Panel Kontrol, kemudian klik Sistem.
·
Di tab Lanjut, di Permulaan dan Pemulihan, klik Tataan.
·
Di Permulaan sistem, dalam daftar Sistem operasi asali, klik sistem operasi yang
ingin dijalankan saat menghidupkan atau memulai ulang komputer.
·
Centang kotak Tampilkan daftar sistem operasi untuk, kemudian ketik
jumlah detik durasi tampilan daftar tersebut sebelum sistem operasi asali
dimulai secara otomatis. Untuk
mengedit berkas opsi boot secara manual, klik Edit.
Microsoft sangat menyarankan agar Anda tidak mengubah berkas opsi boot
(Boot.ini), karena melakukannya mungkin akan menyebabkan komputer tidak dapat
digunakan.
Pemecahan Masalah
·
Saat memulai Microsoft Internet
Explorer, Explorer Anda akan ditutup dan akan menerima pesan galat yang mirip
dengan berikut ini:
iexplore menyebabkan Kesalahan Halaman Tidak Valid pada modul
kernel32.dll
Galat ini bisa saja terjadi apabila Anda menginstal multi sistem-operasi
pada volume tunggal.
Untuk mengatasi masalah ini, instal setiap sistem operasi pada
volume yang terpisah.
·
Anda tidak dapat mengkonfigurasi
komputer untuk memulai Windows 95 dan juga Windows 98 (atau Windows Me).
Anda tidak dapat mengkonfigurasi komputer menjadi multi-boot
Windows 95 dan Windows 98 (atau Windows Me) karena setiap platform ini
menggunakan berkas boot yang sama. Oleh karena itu, sekaligus membuat
multi-boot Windows 95, Windows 98 dan Windows Me tidak didukung.
·
Saat memulai komputer, menu boot
tidak ditampilkan dan Anda tidak dapat memulai Windows XP. Masalah ini dapat
terjadi apabila Anda menginstal Windows 95, Windows 98 atau Windows Me setelah
menginstal Windows XP. Untuk
mengatasi masalah ini, perbaiki, atau instal ulang Windows XP.
·
Virtual Box
Adalah perangkat lunak virtualisasi, yang dapat digunakan untuk
mengeksekusi sistem operasi "tambahan" di dalam sistem
operasi "utama". Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem
operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang
tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam
sistem operasi MS Windows.
·
Bagi anda yang masih bingung dalam
langkah atau cara penginstalan Sistem Operasi pada Virtual Bix anda, Berikut
ada beberapa langkah yang akan saya berikan :
1.
Instal Virtual Box, dan
Siapkan Sistem Operasi yang akan dipasang baik berupa CD atau CD Virtual .
2.
Jalankan Virtual Box yang telah terpasang dalam
Komputer Anda
3.
Berikut Adalah tampilan Hime Virtual Box
4.
Untuk mulai Memasang OS kita, klik Icon Baru
5.
Klik Next kemudian pilih Sistem Operasi yang
akan anda pakai . kebetulan disini saya menggunakan Linux Fedora
6.
Klik Next, dan dalam tampilan berikut akan ada
pilihan jumlah RAM untuk dialokasikan pada mesin Virtual disarankan
mengalokasikan RAM anda sebesar 768 MB .
7.
Kemudian pilih memori atau hardisk
untuk penyimpanan program sebesar 8GB
Rekomendasi
Creat New Hardisk klik Next
8.
Kemudian pilih VHD (Virtual Hard
Disk)
9.
Pilih Dynamically Alocated klik Next
10.
Kemudian Pilih Lokasi penyimpanan file
dan pemberian kapasitas penyimpanan . disini saya menyimpan pada partisi D:\
dan kapasitas penyimpanan 8GB
11.
Klik Next dan kemudian klik
Create
12.
Sekarang penginstalan Sistem Operasi
anda telah siap di eksekusi . tapi sebelum Itu tentukan dulu lokasi Sistem
Operasi yang akan di eksekusi
13.
Masuk Setting > Storage > sebelah
kanan pilih file lokasi Virtual CD atau DVD OSnya, karena saya menggunakan
Virtual Disk pada Osnya cari file dan pilih Fedora.iso klik OK
14.
Setelah itu klik Mulai .
15.
Tunggu hingga Booting Sistem Operasi anda
selesai and Finaly Sistem Operasi Anda telah terpasang .
Anda bisa menggunakan
fungsi Sistem Operasi yang anda pasang seperti anda memasangnya tanpa mesin
Virtual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar