Rabu, 16 November 2016

SISTEM OPERASI PERTEMUAN 7-12



Pertemuan 7-9
PROSES BOOTING
v Definisi Booting
1.       Istilah menghidupkan komputer
2.       Proses pemeriksaan perangkat keras (hardware) computer sebelum digunakan
3.       Proses pemasukan arus listrik ke dalam perangkat computer sehingga computer dapat berkomunikasi dengan pengguna.

v Secara umum gambaran yang terjadi pada proses boot adalah sebagai berikut :
1.    Saat computer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju ke alamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, proses menjalankan power-on-self test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang ada.
3. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
4. BIOS melakukan pemeriksaan lagi, missal memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bias dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk atau floppy disk.
2. Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia mencari program BIOS milik video card. Kemudian sistem BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah setelah itu, video card diinisialisasi.
 
Ø  BIOS (Basic Input Output System ) dalam sistem komputerIBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesorIntel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1.       Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras(dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
2.       Memuat dan menjalankan sistem operasi
3.       Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer
(tanggal,waktu,konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja,serta kestabilan komputer)
4.       Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturanperangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapatmengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat denganmenggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yangmerupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses bootingdimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loadersederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkasyang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS

Ø  Macam – macam Booting dibagi menjadi beberapa macam  yaitu :
a.       Cold Booting à proses menghidupkan computer saat computer dalam keadaan mati (dingin).
·      Tancapkan Kabel Power ke stop kontak
·      Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll)terpasang benar.
·      Tekan tombol power pada casing PC.
·      Proses yang terjadi adalah :
-          PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
-          BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
·      Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan
·      BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
·      BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
·      Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
·      Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
·      Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
·      PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
·      BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
·      BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
·      BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
·      Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
·      “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

b.       Warm Booting à booting computer dalam keadaan hidup
·      Pastikan komputer masuk pada sistem operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada pada OS.
·      Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
·      Tekan tombol reset yang ada pada casing PC.
·      Proses yang terjadi adalah :
-          PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
-          BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
·      Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan
·      BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
·      BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
·      Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
·      Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
·      Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
·      PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
·      BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
·      BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
·      BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
·      Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
·      “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Pertemuan 10-12
Jenis-Jenis Partisi Harddisk & File Sistem

a.     Jenis Partisi Harddisk
Partisi disk merupakan suatu bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakn oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses pada sistem operasi anda. Mengapa kita perlu membagi harddisk lebih dari satu? Hal ini dapat mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian, mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu, mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa dual boot.
Beberapa jenis partisi yang dikenal, sebagai berikut:
·         Partisi Primary atau partisi utama. Partisi ini dapat anda fungsikan untuk menginstalasi sistem operasi utama anda dan harus diaktifkan terlebih dahulu(active partition). Jumlah maksimal dari partisi ini maksimal empat.
·         Partisisi Extended adalah salah satu jenis dari primary partition. Jenis partisi ini tidak bisa diisi dengan data, hanya sebagai wadah partisi logical. Jumlah maksimal hanya satu.
·         Partisi Logical adalah partisi yang berada di dalam partisi Extended. Anda dapat membuat partisi lebih dari empat.

b.     Jenis File Sistem
File sistem adalah metode penyimpanan dan pengaturan  berbagai file dan data-data di dalam komputer agar mudah dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan format. Sistem operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu sama lain.
Berikut adalah file sistem di microsoft windows:
·         FAT 16 adalah jenis file sistem yang mulai digunakan pada saat DOS. FAT 16 dapat menyimpan data hingga 2 GB.
·         FAT 32 adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada file sistem sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
·         NTFS adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada Windows NT. Menggunakan beberapa fungsi tambahan kompresi, enkripsi, kuota, dan kecepatan yang lebih baik dari pada FAT 32.
Berikut adalah file sistem di linux:
·         Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux. Ext2 membagi file sistem menjadiblocks. Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera Byte).
·         Ext3 adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file system adalah file sistem yang menyimpan log perubahan di jurnal sebelum ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
·         Ext4 dirilis secara komplet dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB ukuran maksimum file size-nya, fast fsck, journal check-summing, dan defragmentation support.
·         Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3 file sistem. Dibuat berdasarkanbalance tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis file100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blol. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat disk sampai 6 %.
·         Swap adalah jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori adalah bagian dari harddisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabilamemory full. Besar swap yang dibutuhkan 2 x kapasitas RAM. Namun, bila anda memiliki memori yang besar, anda cukup gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil
·         METODE - METODE MENGINSTAL SISTEM OPERASI
·         Sebuah OS diinstal pada hard disk, dan simpan pada sebuah partisi disk. Ada berbagai metode untuk menginstal sebuah OS. Metode yang dipilih untuk instalasi ini didasarkan pada sistem perangkat keras, OS yang diinstal, dan kebutuhan pengguna. Ada empat pilihan dasar yang tersedia untuk instalasi OS baru: 

Clean Install
Metode ini dilakukan jika OS sebelumnya tidak bisa di upgrade sehingga harus dilakukan pembersihan atau penghapusan OS sebelumnya dengan cara menghapus semua data pada partisi tempat OS yang sebelumnya dan membutuhkan software untuk menginstal OS yang baru. Proses ini juga merusak OS yang sebelumnya. 

Upgrade
Jika OS yang akan kita install masih dalam platform OS yang sama, kita hanya melakukan upgrade. Dengan upgrade, sistem pengaturan konfigurasi, aplikasi dan data tetap tersimpan.Metode Ini hanya menggantikan file OS lama dengan file OS baru.

Multi-boot
Hal ini dimungkinkan untuk menginstal lebih dari satu OS di komputer untuk membuat sistem multi-boot. Setiap OS terkandung dalam partisi sendiri dan dapat memiliki file sendiri dan pengaturan konfigurasi. Pada start-up, pengguna disajikan dengan menu untuk memilih OS yang diinginkan. Hanya satu OS dapat berjalan pada satu waktu dan mengendalikan semua perangkat keras

Virtualization
Virtualisasi adalah teknik yang sering digunakan pada server. Hal ini memungkinkan beberapa salinan dari sebuah OS yang akan dijalankan pada satu set perangkat keras, sehingga menciptakan banyak mesin virtual. Setiap mesin virtual dapat diperlakukan sebagai komputer yang terpisah. Hal ini memungkinkan sumber daya fisik tunggal untuk berfungsi sebagai sumber daya beberapa logical.

 

Volume Cakram dan Format Cakram

Perlu dicatat bahwa Enkripsi Sistem Berkas (EFS) tidak tersedia di dalam Windows XP Home Edition.

Memformat Ulang dan Memperbaiki Cakram Keras

Anda perlu memformat ulang dan mempartisi cakram keras apabila:
·         Anda hanya memiliki satu volume.
Anda harus menginstal setiap sistem operasi pada volume komputer yang berbeda sehingga setiap penginstalan tetap memakai informasi berkas dan konfigurasi.
·         Partisi boot tidak diformat dengan sistem berkas yang benar:
o    Apabila Anda ingin membuat sistem multi-boot menggunakan MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau Windows Me, Anda harus memformat partisi sistem menggunakan FAT16 atau FAT32 karena sistem operasi tidak dapat berjalan apabila partisi sistem adalah NTFS.
o    Apabila Anda ingin membuat sistem multi-boot menggunakan Windows 95, Windows 98 atau Windows Me bersama dengan Microsoft Windows XP, Anda harus memformat partisi boot menggunakan FAT16 karena Windows 95, Windows 98 dan Windows Me tidak mendukung sistem berkas NTFS.
o    Apabila ingin menginstal Windows 95, Windows 98, atau Windows Me dengan Windows NT 4.0, Windows 2000, atau Windows XP, Anda dapat memformat partisi boot menggunakan FAT16 karena Windows NT 4.0 tidak mendukung sistem berkas FAT32.
o    Apabila ingin membuat sistem multi-boot menggunakan Windows 98 atau Windows Me dengan Windows 2000, atau Windows XP, Anda dapat memformat partisi boot menggunakan FAT32.
Catatan Apabila memformat volume Windows NT 4.0, Windows 2000, atau Windows XP dengan sistem berkas selain NTFS, Anda akan kehilangan fitur khusus NTFS. Ini termasuk beberapa fitur Windows XP seperti keamanan sistem berkas, tataan Enkripsi Sistem Berkas (EFS), kuota cakram, dan Penyimpanan Jarak Jauh. Demikian pula, Windows 95, Windows 98, dan Windows Me tidak mengenali partisi NTFS dan mengidentifikasinya sebagai tidak dikenal. Oleh karena itu, apabila Anda memformat partisi Windows 98 atau Windows Me partition sebagai FAT, dan partisi Windows XP sebagai NTFS, berkas dalam partisi NTFS tidak akan tersedia atau terlihat apabila Anda mencoba mengaksesnya saat menjalankan Windows 98 atau Windows Me.

 

Sistem Berkas yang Didukung

Tabel berikut ini mencantumkan sistem berkas untuk sistem operasi Microsoft:
   Sistem Operasi   Sistem berkas yang didukung
   -----------------------------------------
   MS-DOS                     FAT
   Windows 3.1        FAT
   Windows NT          FAT, NTFS
   Windows 95           FAT
   Windows 95           OSR2    FAT, FAT32
   Windows 98         FAT, FAT32
   Windows Me        FAT, FAT32
   Windows 2000    FAT, FAT32, NTFS
   Windows XP         FAT, FAT32, NTFS
                                                                                 

Tindakan pencegahan

Sebelum membuat konfigurasi multi-boot dengan Windows XP dan sistem operasi lainnya, pelajari tindakan pencegahan berikut ini:
·         Sebelum berusaha membuat sistem multi-boot, pastikan Anda membuat cadangan sistem dan semua berkas data.
·         Setiap sistem operasi harus diinstal pada volume yang berbeda. Microsoft tidak mendukung penginstalan multi-sistem operasi pada volume yang sama.
·         Apabila Anda hanya memiliki satu volume di komputer tersebut, berarti Anda harus memformat ulang dan membuat partisi cakram keras untuk memuat multi-volume sebelum mulai membuat konfigurasi multi-boot, atau cukup instal salinan Windows XP lainnya.
·         Jangan menginstal Windows XP pada kandar yang tidak dikompresi menggunakan utilitas kompresi NTFS.
·         Anda harus menggunakan nama komputer yang berbeda untuk setiap sistem operasi apabila komputer berada pada domain Windows 2000 atau Windows XP.
·         Instal sistem operasi dalam urutan berikut ini:
1.       MS-DOS
2.       Windows 95, Windows 98 atau Windows Me
3.       Windows NT
4.       Windows 2000
5.       Windows XP

Untuk Membuat Sistem Multi-Boot Dengan Windows XP dan MS-DOS, Windows 95, Windows 98, atau Windows Me

Catatan Anda hanya dapat menginstal item tunggal Windows 95, Windows 98, atau Windows Me dalam konfigurasi multi-boot. Anda tidak dapat mengkonfigurasi komputer menjadi multi-boot Windows 95, Windows 98, atau Windows Me karena setiap platform ini menggunakan berkas boot yang sama. Contohnya, Anda dapat menggunakan Windows 95, Windows 2000, dan Windows XP, tetapi tidak dapat menggunakan Windows 95, Windows 98, dan Windows XP.

Anda harus menginstal Windows XP hanya setelah menginstal MS-DOS, Windows 95, Windows 98, atau Windows Me untuk mencegah penimpaan sistem operasi sektor boot Windows XP dan berkas permulaan Windows XP. 

Untuk membuat sistem multi-boot dengan Windows XP dan MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau Windows Me:
1.       Pastikan bahwa cakram keras telah diformat dengan sistem berkas yang benar.
2.       Instal sistem operasi multi menjadi beberapa volume terpisah, dengan urutan: MS-DOS; Windows 95, Windows 98, atau Windows Me; kemudian Windows XP.
3.       Lakukan salah satu dari berikut ini:
o    Apabila Anda menghendaki sistem multi-boot dengan MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau Windows Me bersamaan dengan Windows XP, instal MS-DOS, Windows 95, Windows 98 atau Windows Me, kemudian instal Windows XP.
o    Apabila Anda menghendaki sistem dual-boot dengan Windows 95, Windows 98 atau Windows Me, bersamaan dengan Windows XP, Anda harus menginstal Windows 95, Windows 98 atau Windows Me, kemudian instal Windows XP.
Instal setiap sistem operasi berdasarkan prosedur penginstalan standar.

Untuk membuat Sistem Multi-Boot dengan Windows NT 4.0 dan Windows XP Menggunakan sistem multi-boot dengan Windows NT 4.0 dan juga Windows XP tidak disarankan sebagai solusi jangka panjang. Pemutakhiran NTFS di dalam Paket Layanan 5 (SP5) untuk Windows NT 4.0 hanya disediakan untuk membantu Anda mengevaluasi dan meningkatkan ke Windows XP. 


Untuk membuat sistem multi-boot dengan Windows NT 4.0 dan Windows XP:

1.       Pastikan bahwa cakram keras telah diformat dengan sistem berkas yang benar.
2.       Instal Windows NT 4.0 dan terapkan SP5, kemudian instal Windows XP ke volume terpisah. Instal setiap sistem operasi berdasarkan prosedur penginstalan standar.

Catatan Apabila Anda ingin menginstal lebih dari satu sistem operasi yang terdiri atas beberapa kombinasi Windows NT 4.0, dengan Windows 2000, ataupun Windows XP sebagai satu-satunya sistem operasi yang terinstal, Anda harus memastikan bahwa telah menginstal SP5 untuk Windows NT 4.0. Windows XP secara otomatis meningkatkan semua partisi NTFS yang ditemukan di dalam sistem menjadi versi NTFS yang digunakan di Windows 2000 dan Windows XP. Namun, Windows NT 4.0 memerlukan SP5 untuk membaca dan menulis volume yang diformat dengan versi NTFS yang digunakan dalam Windows 2000 dan Windows XP.

Menginstal Program di Lebih Dari Satu Sistem Operasi

Apabila Anda menginstal program di lebih dari satu sistem operasi, Anda harus memperlakukan setiap sistem operasi sebagai entitas terpisah. Program dan pengandar yang ingin digunakan harus diinstal di bawah setiap sistem operasi yang ingin digunakan. Contohnya, apabila Anda ingin menggunakan Microsoft Word di komputer yang sama di bawah Windows 98 dan juga Windows XP, Anda harus menjalankan Windows 98 dan menginstal Microsoft Word, dan kemudian, Anda harus memulai ulang komputer di Windows XP dan menginstal ulang Microsoft Word. 

Catatan Windows 95 atau Windows 98 akan mengkonfigurasi ulang pengaturan perangkat keras saat kali pertama digunakan, yang mungkin menyebabkan masalah konfigurasi saat menjalankan Windows XP.

Menentukan Sistem Operasi Asali untuk Permulaan

Apabila Anda memiliki lebih dari satu sistem operasi di komputer, Anda dapat menetapkan sistem operasi yang ingin digunakan sebagai asali saat menjalankan komputer:
·         Klik Mulai menjalankan, klik Panel Kontrol, kemudian klik Sistem.
·         Di tab Lanjut, di Permulaan dan Pemulihan, klik Tataan.
·         Di Permulaan sistem, dalam daftar Sistem operasi asali, klik sistem operasi yang ingin dijalankan saat menghidupkan atau memulai ulang komputer.
·         Centang kotak Tampilkan daftar sistem operasi untuk, kemudian ketik jumlah detik durasi tampilan daftar tersebut sebelum sistem operasi asali dimulai secara otomatis.  Untuk mengedit berkas opsi boot secara manual, klik Edit. Microsoft sangat menyarankan agar Anda tidak mengubah berkas opsi boot (Boot.ini), karena melakukannya mungkin akan menyebabkan komputer tidak dapat digunakan.

 

Pemecahan Masalah

·         Saat memulai Microsoft Internet Explorer, Explorer Anda akan ditutup dan akan menerima pesan galat yang mirip dengan berikut ini:
iexplore menyebabkan Kesalahan Halaman Tidak Valid pada modul kernel32.dll
Galat ini bisa saja terjadi apabila Anda menginstal multi sistem-operasi pada volume tunggal.
Untuk mengatasi masalah ini, instal setiap sistem operasi pada volume yang terpisah.
·         Anda tidak dapat mengkonfigurasi komputer untuk memulai Windows 95 dan juga Windows 98 (atau Windows Me).
Anda tidak dapat mengkonfigurasi komputer menjadi multi-boot Windows 95 dan Windows 98 (atau Windows Me) karena setiap platform ini menggunakan berkas boot yang sama. Oleh karena itu, sekaligus membuat multi-boot Windows 95, Windows 98 dan Windows Me tidak didukung.
·         Saat memulai komputer, menu boot tidak ditampilkan dan Anda tidak dapat memulai Windows XP. Masalah ini dapat terjadi apabila Anda menginstal Windows 95, Windows 98 atau Windows Me setelah menginstal Windows XP.  Untuk mengatasi masalah ini, perbaiki, atau instal ulang Windows XP.
·         Virtual Box Adalah perangkat lunak virtualisasi, yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi "tambahan" di dalam sistem operasi "utama". Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows.
·         Bagi anda yang masih bingung dalam langkah atau cara penginstalan Sistem Operasi pada Virtual Bix anda, Berikut ada beberapa langkah yang akan saya berikan :
1.       Instal Virtual Box, dan Siapkan Sistem Operasi yang akan dipasang baik berupa CD atau CD Virtual .
2.       Jalankan Virtual Box yang telah terpasang dalam Komputer Anda
3.       Berikut Adalah tampilan Hime Virtual Box 
4.       Untuk mulai Memasang OS kita, klik Icon Baru
5.       Klik Next kemudian pilih Sistem Operasi yang akan anda pakai . kebetulan disini saya menggunakan Linux Fedora
6.       Klik Next, dan dalam tampilan berikut akan ada pilihan jumlah RAM untuk dialokasikan pada mesin Virtual disarankan mengalokasikan RAM anda sebesar 768 MB .
7.       Kemudian pilih memori atau hardisk untuk penyimpanan program sebesar 8GB
Rekomendasi Creat New Hardisk klik Next
8.       Kemudian pilih VHD (Virtual Hard Disk) 
9.       Pilih Dynamically Alocated klik Next
10.   Kemudian Pilih Lokasi penyimpanan file dan pemberian kapasitas penyimpanan . disini saya menyimpan pada partisi D:\ dan kapasitas penyimpanan 8GB
11.   Klik Next dan kemudian klik Create 
12.   Sekarang penginstalan Sistem Operasi anda telah siap di eksekusi . tapi sebelum Itu tentukan dulu lokasi Sistem Operasi yang akan di eksekusi
13.   Masuk Setting > Storage > sebelah kanan pilih file lokasi Virtual CD atau DVD OSnya, karena saya menggunakan Virtual Disk pada Osnya cari file dan pilih Fedora.iso klik OK
14.   Setelah itu klik Mulai .
15.   Tunggu hingga Booting Sistem Operasi anda selesai and Finaly Sistem Operasi Anda telah terpasang .
Anda bisa menggunakan fungsi Sistem Operasi yang anda pasang seperti anda memasangnya tanpa mesin Virtual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar